Cipongkor

12 Rumah Citalem Cipongkor Ratak-retak

MENGHAWATIRKAN:Kondisi salah satu rumah di Citalem Cipongkor mengalami retak-retak akibat pergeseran tanah.

Cipongkor-Sedikitnya 12 rumah milik warga Kampung Babakan Salam RT 04 RW 11 Desa Citalem Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam longsor. Kondisi bangunan ke-12 rumah tersebut saat ini mengalami keretakan. Bahkan satu rumah posisi bangunannya dalam kondisi miringdan satu lagi bangunanya terbelah, sehingga ditinggalkan pemiliknya karena khawatir ambruk.

Menurut Kepala Desa (Kades) Citalem Mauludin, retaknya bangunan rumah penduduk tersebut disinyalir akibat adanya pergeseran tanah. Karena di sekitar lokasi, terdapat beberapa perubahan tempat yang bergeser sedikit demi sedikit. “Pergeserannya memang tidak sekaligus. Tapi lama kelamaan pergeserannya kelihatan juga, rumah-rumah itu bergeser bangunannya dari tempat semula,” terangnya, Jum’at (13/10/17) di Ngamprah.

Ia mengkhawatirkan 10 rumah lainnya, yang kondisinya mulai pada retak. Terutama jika hujan besar turun, retak bangunan malah bertambah. Bukan mustahil, jika hujan terus menerus rumah-rumah itu ambruk karena sebelumnya telah mengalami keretakan.

Untuk itu pihaknya langsung melaporkan hal itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB. Ia berharap pemukiman di daerah itu direlokasi saja untuk menjaga berbagai kemungkinan.

“Tapi persoalannya kalau direlokasi, harus ada biaya untuk pembangunannya. Kalau soal lahan, bisa saja kita rusilag dengan tanah carik desa yang lebih aman bagi mereka,” tuturnya.

Ia mengharapkan ada pemecahan persoalan tersebut dari Pemkab Bandung Barat. Sementara ini pihak Pemerintah Desa (Pemdes) hanya menghimbau agar warga waspada, terutama jika hujan turun. “Mudah-mudahan saja ada bantuan buat pembangunan kembali rumah mereka,” ucapnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB Dicky Maulana mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memutuskan pentingnya warga direlokasi atau tidak dari tempat tersebut. “Harus dikaji dulu sama Geologi. Makanya kita juga akan minta bantuan ke Geologi, untuk mengkaji apakah tempat itu masih aman ditempati atau harus direlokasi,” tuturnya.

Namun sebelumnya, BPBD telah menerjunkan petugasnya untuk mengetahui kondisi di lapangan. Hasil pantauan sementara, di daerah tersebut memang disinyalir ada sumber rayapan air sehingga menimbulkan pergeseran tanah. “Tapi masih perlu pendalaman lagi dari Geologi. Insya Allah minggu depan kita akan hadirkan ahli geologi untuk memastikannya,” ucapnya.

Pergeseran tanah tersebut, kata Dicky tidak hanya menimpa Kampung Babakan Salam saja. Namun hal itu terjadi juga di Desa Cintaasih, desa tetangganya. Bahkan untuk daerah itu, pihaknya telah menyatakan Desa Tangguh Bencana. “Kita menyerankan pada warga di sana, manakala hujan besar harus mengungsi. Karena khawatir daerah itu tergerus air,” pungkasnya. (nie)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top