RAGAM DAERAH– Kurang lebih 1500 perangkat desa yang tergabung dalam APDESI KBB menghadiri acara Peringatan Hari Desa yang diselenggarakan di Lapangan Dusun Cerelek, Desa Cisaat, Kabupaten Subang, Selasa 14 Januari 2025.
Acara dibuka Mentri Desa dan Pembangunan Deerah Tertinggal, Yandri Susanto dan Wakil Mentri Desa Ahmad Riza Patria dalam Festival “Bangun Desa Bangun Indonesia”.
Hadir juga Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kabarhakam Polri Komjen M Fadil Imran, Wamendes Ahmad Riza Patria, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin hingga Anggota DPR RI Dessy Ratnasari.
Peringatan Hari Desa ini pertama kali digelar sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 tentang Hari Desa yang diperingati tiap tanggal 15 Januari dengan tagline ‘Bangun Desa, Bangun Indonesia’. Peringatan Hari Desa kali ini yang mengangkat tema ‘Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan’.
Ketua APDESI KBB, Agus Karyana mengatakan, peringatan hari desa setidaknya menjadi memontum untuk menjadikan desa sebagai subjek pembangunan juga pusat pertumbuhan ekonomi dan kebudayaan daerah.
“Kami berharap desa menjadi pusat perekonomian tidak hanya perkotaan saja,” ungkap Agus.
Salah satu upayanya adalah membangun desa adalah dengan kehadirian Bumdes sebagai kebangkitan ekonomi di desa.
“Sesuai arahan Pak Mentri jika desa harus bisa berinovasi juga dalam pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel yang manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat desa,” pungkasnya.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan, peringatan Hari Desa sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, Mendes Yandri berkomitmen untuk mengatasi berbagai masalah di desa di seluruh Indonesia.
Mendes Yandri mengungkap berbagai persoalan yang ada di 75.265 desa di Indonesia, di mana 22.544 desa masih mengalami kesulitan akses internet. Selain itu, masih ada 10.463 desa tertinggal dan desa sangat tertinggal, serta terdapat 36 kabupaten tertinggal. Bahkan masih ada 2.919 desa tidak teraliri listrik dan dengan jumlah keluarga mencapai 1,9 juta keluarga. Untuk mengatasi berbagai persoalan itu, Mendes Yandri menegaskan diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.***
