PADALARANG- Sebanyak 500 orang yang terdiri dari intansi pemerintahan dan unsur masyarakat lainnya seperti organisasi profesi, organisasi kepemudaan, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendeklarasikan diri perang terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba), Kamis (14/12/17) di Aula Bale Pare Kotabaru Parahyangan Padalarang. Satgas Anti Narkoba yang diinsiasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) KBB tersebut sekaligus dikukuhkan oleh Bupati Bandung Barat H. Abubakar. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Forum Bandung Barat Sehat Hj. Elin S Abubakar serta undangan lainnya.
Abubakar dalam kesempatan tersebut mengatakan jika KBB juga cukup potensial terhadap peredaran narkoba mengingat mobilisasi penduduknya yang cukup tinggi. Selain itu, jarak jangkau dengan ibukota negara dan provinsi relative dekat sehingga berpengaruh terhadap gaya hidup yang serba permisif denga era digitalisasi.
Untuk mengatasi persoalan maraknya peredaran narkoba di KBB, tidak bisa hanya ditangani oleh BNN saja sebagai lembaga resmi Pemkab Bandung Barat. Namun memerlukan peran serta seluruh komponen masyarakat juga. “Satgas Anti Narkoba ini menjadi mata, telinga dan kepanjangan BNN untuk menyatakan perang terhadap narkoba. Saya harapkan, Satgas Anti Narkoba ini bisa membantu BNN dengan baik,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, peredaran narkoba tersebut sangat mengkhawatirkan. Bahkan Presiden RI Joko Widodo telah menyatakan bahwa negara dalam keadaan darurat narkoba. Untuk itu, ia meminta agar Satgas Anti Narkoba bisa diandalkan sebagai pihak yang paling pertama mendapatkan informasi peredaran narkoba tersebut. Dengan demikian, bisa mencegah penyalahgunaannya oleh masyarakat.
Sementara itu, Kepala BNN KBB Sam Norati Martiana mengatakan, pihaknya akan merasa terbantu dengan terbentuknya Satgas Anti Narkoba ini. Karena peredaran narkoba tersebut merupakan kejahatan yang sistemik, sehingga penangannya juga harus secara sistemik.
Melalui Satgas Anti Narkoba inilah salah satunya yang diharapkan mampu mengatasi persoalan meluasnya peredaran narkoba tersebut. Teruatama yang harus difokuskan adalah merebaknya penyalahgunaan di kalangan remaja. “Dulu pemakainya anak remaja yang bersekolah SLTA. Tapi sekarang sudah mulai merambah ke anak-anak SMP. Ini yang menjadi salah satu tugas bersama kita,” tuturnya.
Dikatakannya, untuk Satgas Narkoba tersebut ia pilih dari kalangan masyarakat yang sekiranya bisa membantu mengatasi persoalan tersebut. Ia mengandalkan ke-500 orang ini aktif bekerja dalam mengatasi merebaknya peredaran narkoba. “Sebelumnya kita sudah latih 50 orang diantara yang dikukuhkan hari ini. Secara bertahap kita akan lakukan yang sama, biar semuanya faham betapa bahayanya persoalan narkoba ini,” pungkasnya. (adv/wie)
Copyright secured by Digiprove