Olahraga

Ado Sebut, Cabor Dipegang ASN tak Berani Tampil Terbuka Dukung Sonya, Ada Apa?

NGAMPRAH– Pemilihan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), berbeda dengan pemilihan-pemilihan sebelumnya.

Pendiri Bandung Barat, Asep Suhardi menilai pemilihan Ketum KONI KBB kali ini, lebih demokratis.

Pada periode-periode sebelumnya, nuansa kekuasaan cukup mewarnai pemilihan Ketum KONI tersebut.

“Walaupun salah satu kontestannya dekat dengan kekuasaan, namun saya tidak melihat adanya pendekatan itu (kekuasaan),” ujarnya Ado sapaan akrabnya di Padalarang, Kamis (3/6/2022).

Menurutnya, hal itu menunjukkan perubahan yang cukup signifikan dari kacamata politik. Padahal sebelum-sebelumnya, untuk jabatan Ketum KONI, tanpa ada pemilihan. Cukup disetujui penguasa, kemudian disosialisasikan ke para cabang olahraga (cabor), maka jadilah Ketum KONI KBB.

Kini kata Ado, panggilan akrab Asep Suhardi, dinamika pemilihan Ketum KONI KBB cukup dominan. Para calon saling berkompetisi untuk merebut hati para pengcab.

Bahkan cabor yang dipegang para Aparatur Sipil Negara (ASN), terkesan tidak berani tampil secara terbuka mendukung calon yang dekat dengan penguasa.

“Yang saya ketahui, ada beberapa ketua cabor yang menduduki jabatan eselon 2 dan 3. Tapi mereka kayaknya tidak bergerak full mensukseskan calon yang dekat penguasa. Luar biasa, kan?” ungkap Ado.

Bagi Ado sendiri sebenarnya sah-sah saja apabila ada ketua cabor yang totalitas bantu calon dekat dengan penguasa. Karena itu juga sebagai bentuk loyalitas terhadap pimpinannya.

Justru jika mereka tidak mendukung, malah jadi pertanyaan. “Apakah mereka takut distempel KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme)? Yang benar sajalah, kalau itu demi kebaikan cabor, kenapa harus takut?”, tegasnya.

Ado sendiri berpendapat para cabor wajib harmonis dengan penguasa. Karena selama ini, pembiayaan untuk keberlangsungan cabor masih bergantung pada pemerinta.

Jika ada CSR-pun dari pihak swasta, jumlahnya belum terlalu signifikan. Jadi peran pemerintah dalam membiayai keberlangsungan cabor, masih cukup dominan.

“Saya belum pernah mendengar dari di daerah manapun, kalau KONI mampu menghidupi jalannya roda organisasinya. Jadi tetap peran pemerintah masih dibutuhkan. Makanya saya sih berharap bangunlah komunikasi yang harmonis antara cabor dengan pemerintah,” tandasnya.

Sementara, bursa pemilihan Ketum KONI KBB periode 2021-2026 yang bakal digelar 22 Juni mendatang, cukup diminati. Ketua Penjaringan Pencalonan Ketum KONI KBB, telah mengumumkan jika calon Ketum KONI KBB ada 7 orang yakni istri Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, Sonya Fatmala, Asep Hendra Maulana, Agus Mulya Sutanto, H Kusna, anggota DPRD KBB Fraksi Demokrat, Piter Juandys, Yacob Anwar Lewi, dan Muhamad Firja. **

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top