Cimahi

Ajay Pesan Ini Kepada Buwas

KUNKER: Kepala BNN RI Komjen Pol Budi Waseso saat mensosialisasikan program P4GN di Pusdikpok Kota Cimahi, Senin (15/1/2018)

CIMAHI – Kota Cimahi darurat narkoba. Dari 613 ribu jiwa, 40 persen penduduk di Cimahi rentan akan penyalahgunaan narkoba.

Rata-rata, mereka yang rentan dengan peredaran dan penyalahgunaan narkoba berada pada usia produktif dan masih berada di bangku sekolah.

Walikota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna, mengatakan, dengan luas wilayah yang hanya 40,42 km², ditambah dengan padatnya penduduk, sangat rentan terlibat dalam peredaran gelap serta penyalahgunaan narkoba.

Untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba pada anak-anak sekolah, lanjut Ajay, perlu dilakukan sosialisasi yang berkesinambungan.

“Tentunya, generasi penerus bangsa harus dijaga. Jangan sampai mental mereka lemah karena terlibat dengan narkoba,” kata Ajay, usai tatap muka dengan Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso di Pusdikpom Cimahi, Jalan Baros, Senin (15/1/2018).

Menurutnya, narkoba sangat membahayakan sebab yang dirusak tidak hanya fisik semata tapi, akan berimbas pada perilaku kesehariannya.

Sejauh ini, kata dia, penyalahgunaan narkoba banyak menyasar generasi produktif. Jika dilihat berdasarkan data sepanjang 2011 hingga 2016, kasus penyalahgunaan narkoba yang diproses hukum oleh aparat di Kota Cimahi mencapai 146 kasus.

Kasus narkoba pada 2015 didominasi oleh ganja, 2016 didominasi kasus narkoba jenis sabu. Kasus paling banyak terjadi di Cibabat 31 kasus, di Melong 21 kasus dan di Cigugur 18 kasus.

“Ketiga daerah itu merupakan daerah padat penduduk,” ucapnya.

Ajay menambahkan, pada 2016 sebanyak 117 orang direhabilitasi di Kota Cimahi dan diluar Kota Cimahi mencapai 48 orang. Selain itu, penyalahgunaan narkoba di Cimahi banyak terjadi di SMP dan SMA serta BNN Kota Cimahi banyak menemukan narkoba jenis baru.

Adapun narkoba jenis baru itu diantaranya, narkoba sintetis dan tembakau gorila dengan temuan usia pengguna termuda yakni anak yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD).

“Saya harap, pengawasan terhadap narkoba terus ditingkatkan. Dibantu juga oleh peran masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, dalam menjalankan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), akan membangun sinergitas dengan TNI untuk memberantas kasus narkotika khususnya di Kota Cimahi.

Kepala BNN RI, Komjen Pol Budi Waseso, mengatakan, meskipun Kota Cimahi wilayahnya kecil, akan tetapi untuk membangun sinergitas antara BNN RI dengan TNI sangat ideal. Terlebih di Cimahi banyak pusat pendidikan TNI. Dengan begitu, pihaknya bisa menyuarakan kekuatan dalam membabat habis baik bandar hingga para penggunanya.

“Saya rasa kekuatan ini bisa menular ke seluruh Indonesia. Dan kita nyatakan perang melawan narkoba,” tegasnya.

Menurut dia, dengan dilibatkannya TNI dan Polri dalam pemberantasan narkoba sangat efektif karena, sudah memiliki kemampuan anti teror. Terutama saat menyergap para bandar yang diduga mendapat backing dari aparat termasuk TNI maupun Polri.

“Tidak ada backing. Yang salah tetap dihukum sesuai undang-undang yang berlaku,” pungkasnya. (mon)

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top