Cimahi

Anggaran Rp 1,7 Miliar, BNK Cimahi tak Punya Program

CIMAHI – Dalam memerangi peredaran dan penyalahgunan narkoba tahun 2018 mendatang, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cimahi tidak ada program tambahan. Namun, program yang sudah tersusun ditahun sebelumnya (2017) akan dilanjutkan dan dimaksimalkan.

Kepala BNNK Cimahi, Ivan Eka Satya, mengatakan, untuk mengatasi permasalahan narkoba di wilayah Cimahi diperlukan sebuah strategi yakni, keseimbangan antara supply reduction (pengurangan pasokan) dan demand reduction (permintaan pengurangan).

“Ini tujuanya untuk memutus mata rantai mulai dari, produsen sampai jariangan pengedarnya,” kata Ivan, dikantor BNNK Cimahi, Jalan Cihanjuang, Jumat (29/17/2017).

Dia melanjutkan, program Pecegahan Pemberantasan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), akan diteruskan guna, menekan angka penyalahgunaan narkoba.

“Tentunya program ini merupakan tugas pokok. Akan kita maksimalkan,” ucapnya.

Dijelaskannya, saat ini langkah-langkah preventif masih tetap ditempuh sebagai upaya membentuk masyarakat yang memiliki ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba.

“Target kita semua kalangan, termasuk anak-anak dan pelajar,” ucapnya.

Sejauh ini, BNNK Cimahi telah merehabilitasi 12 orang penyalahguna narkoba. Mereka menjalani proses rawat jalan rehabilitasi. Dalam hal ini, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan Puskesmas Cimahi Tengah.

Rawat jalan ini dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan. Dari pertemuan tersebut, korban narkoba ini menjalani proses asesmen, tes urin dan konseling.

“Setelah itu, mereka dibina hingga sembuh,” ujarnya.

Sementara itu, dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Cimahi, BNNK Cimahi mengalami kendala antara lain, keterbatasan personel, sarana dan prasarana serta belum memiliki klinik sendiri.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya akan memaksimalkan meski dengan segala keterbatasan. Adanya peningkatan anggaran dari tahun sebelumnya, diharapkan semua personel BNNK Cimahi tidak lelah untuk mengabdi terhadap negara.

Anggaran di Tahun 2017 sebesar RP 1,5 miliar. Untuk tahun 2018 Rp 1,7 miliar.

“Meski naiknya tidak banyak, tapi kita tetap kerja maksimal,” pungkasnya. (mon)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top