NGAMPRAH– Atlet dayung Kabupaten Bandung Barat (KBB) memilih pindah. Mereka kini memperkuat Kab. Bogor. Bahkan bisa menorehkan medali di SEA GAMES 2022 Vietnam.
Atas nama Anggi Widiarti atlet rowing menyumbangkan perak.
Sekretaris Caretaker KONI KBB, Lili Supriatna membenarkan pindahnya atlet dayung asal KBB.
Dia menyebutkan, ada lima orang yakni, atas nama Andri Agus, M Yunus, Angi Widiarti, Ersa Cahyani, dan Rahmat Hidayat sebagi pelatih. “Mereka sekuad Merah Putih asal KBB,” ujar Lili Selasa (17/5/2022).
Pindahnya para atlet, sebut Lili, beralasan kerja dan mengikuti domisili orang tua ke Bogor. “Proses kepindahan itu dilakukan oleh ketua cabor berkomunikasi dengan pihak Bogor berkomunikasi dengan KONI,” sebut Lili.
Kenapa bisa lepas? Lili’ mengatakan, sejauh ini KONI tidak pernah mengeluarkan rekomendasi tanpa persyaratan mutlak dari ketua cabor dan kesiapan fakta integritas atlet. “Jadi kalau hari ini KONI dipojokan menurut saya wajar-wajar saja karena yang membina itu KONI. Padahal proses mutasi atlet itu diawali yang mengeluarkan adalah ketua cabor,” tuturnya.
Mutasi atlet itu pun, kata Llili, pada bulan Desember 2021. KONI pun tidak berhak menghambat karier atlet. Namun Lili mengaku miris jika KONI disebut-sebut tidak bertanggung jawab atas hengkangnya atlet berprestasi tersebut. “Dari mulai uang cendol PON Papua KONI paling pertama yang memberikan. Jadi atlet juga punya hak juga ingin berkiprah di luar,” tutur Lili.
Lili juga mengatakan, semua hak atlet dari mulai bonus sudah diberikan. Namun atlet itu tetap pindah dan direkomendasi oleh ketua cabor, lantas diurus dokumennya olah bidang mutasi atlet. “Jadi wilayah mana kami bisa nolak. Jadi atlet pindah tanpa sebab permintaan atlet itu sendiri dan rekomendasi dikeluarkan oleh ketua cabor. Proses pindahnya tahu kalau sisi dokumennya silakan tanya bidang mutasi atlet,” ungkapnya. Lili mempertanyakan kepada ketua cabor, ketika dilepas ada tidak kader menggantikan posisinya. “Ketua cabor menjawab kami siapkan generasi mengantikan atlet-atlet seniornya yang pindah ke daerah lain. Itu mesti dipertanggung jawabkan dan saya selalu nanya kepada ketua cabor ketika pindah ada enggak penggantinya karena yang ngurus secara personal ketua cabor KONI hanya memenej secara keseluruhan,” pungkasnya. ***
