Politik

Blusukan ke Pasar Tradisional, Gilang Dirga Diserbu Ibu-ibu

Gilang Dirga diserbu ibu-ibu saat berkunjung ke Pasar Batujajar. Ft ist

RAGAM DAERAH- Pilkada serentak 27 November tinggal dua bulan.  Pasangan Bupati/Wakil Bupati KBB usungan PKA-Demokrat, Didik Agus T-Gilang Dirga semakin gencar turun ke lapangan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.

Duet pasangan ini berupaya membawa perubahan positif bagi Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan tagline “BENAHI”.

Seperti halnya, Gilang Dirga Calon Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari pasangan DILAN, melakukan kunjungan ke Pasar Batujajar, Jumat 4 Oktober 2024.

Tentunya, kunjungan Gilang Dirga membawa magnet tersendiri. Pengunjung pasar yang kebanyakan ibu-ibu, langsung menyerbu Gilang Dirga untuk meminta foto bersama. Bahkan mereka ingin mengenal lebih dekat tidak hanya dari layar televisi saja.

Kunjungan ini menjadi momen istimewa, di mana Gilang tidak hanya menyapa para pedagang dan pembeli, tetapi juga berbagi pengalaman dan pandangannya tentang budaya dan kehidupan sosial masyarakat.

Dengan senyum ramah, Gilang menyambut hangat masyarakat pasar, menciptakan suasana yang akrab dan penuh kehangatan.

Dalam perbincangannya, ia menyampaikan rasa hormatnya terhadap peran pasar sebagai pusat kehidupan ekonomi masyarakat. “Meskipun merupakan pasar sederhana, tetapi menjadi nadi kehidupan masyarakat sekitar,” ujar Gilang.

Ia juga menyampaikan pentingnya mempertahankan dan mengembangkan pasar-pasar tradisional sebagai pusat ekonomi lokal yang menyatukan masyarakat.

Kunjungan ini juga menjadi bagian dari sosialisasi pasangan DILAN dalam Pilkada KBB 2024.

Dengan pendekatan yang langsung menyentuh masyarakat, Gilang menunjukkan komitmen untuk mendengar dan memahami kebutuhan warga.

Keramahan dan keterbukaan yang ditunjukkan oleh Gilang membuat para pedagang dan pengunjung pasar merasakan kehadiran sosok pemimpin yang dekat dengan mereka.

Pasangan DILAN terus menunjukkan perhatian mereka terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk mendukung sektor ekonomi kerakyatan seperti pasar tradisional. ***

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top