Advetorial

Bupati Umbara Ngabodor, Bikin Warga Mesam Mesem

CIPATAT– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna tidak hanya piawai mengelola pemerintahan. Namun pria murah senyum ini mempunyai jiwa humoris yang tinggi.

Tak heran, tiap kunjungan kerjanya dalam program Ngariksa Lembur, mampu menghangatkan suasana dengan leluconnya yang segar. Seperti tak ada jarak, antara pemimpin dan masyarakatnya.

Dialog antara bupati dan Ema Meni, 50, warga Kampung Cikatomas RW 07, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) salah satunya.

“Ma ges hebel teu nyepeng nu kieu (Ema dah lama gak megang yang gini yah, red),” kata Umbara sembari menunjukkan ke arah mic yang dipegang Ema Meni. “Meni digegerwek titatadi jeng dikekieu (Terus dipegang terus lagi digini-gini,” kata bupati lagi. Diguyoni bupati, Ema Meni nampak tersipu disertai gelak tawa masyarakat.

“Hoyong iraha dibangunan bumi?,” tanta Umbara. Ema Meni sepontan langsung menjawab “Enjing (besok,red),” katanya seraya dijawab bupati “Si eta siga kasalakina wae (Si itu kaya ke suaminya aja,red),” kata bupati yang membuat warga tertawa.

Disela dialog itu pun bupati meminta warga di sana kompak kerja bakti membedah rumah milik Ibu Meni , 50, di kampung tersebut.

Rumah panggung milik Ibu Meni sudah lapuk dimakan usia itu, dibedah oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna dalam program Bandung Barat Ngariksa Lembur.

Program bedah rumah itu, tidak mengambil dari Anggaran Pendapatan Balanja Daerah (APBD) KBB, melainkan batuan CSR dari perusahaan atau pun dari pengusaha yang peduli terhadap kegiatan sosial. “Program ini bukan dari APBD melainkan pihak ketiga. Kalau dari APBD lama karena harus melalui mekanisme dulu melalui persetujuan dewan,” kata Umbara kepada masyarakat yang hadir dalam acara silaturahmi dengan warga Kampung Cikatomas Citatah KBB, Rabu (3/4/2019).

Pada program itu juga, dikucurkan dana sebesar Rp 25 juta untuk masing-masing rumah. “Setuju tidak rumah Ibu Meni dibedah? Siap tidak untuk kerja bakti,” ujar bupati.

Dalam kesempatan itu, bupati berdialog dengan Ibu Meni. Bupati sempat menanyakan jika ibu Meni punya suami atau tidak serta punya anak atau tidak. Tampak malu-malu, Ibu meni yang mengenakan baju gamis berwarna biru dongker itu menjawab jika dirinya sudah lama menjanda sendangkan anaknya hanya sebagai buruh tani yang cukup untuk makan sehari-hari.

“22 RW harus kompak. Nanti cari yang kerjanya sama bapak disumbang Rp 25 juta, sepakat ini sepakat yang ikut membantu Ma Meni semuanya ikut ibadah,” kata Umbara disambut tepuk tangan gemuruh oleh masyarakat yang hadir.

Tampak keakraban dialog antara bupati dengan warganya. Apalagi dialog itu, bupati kerap memberikan lelucon ringan yang membuat masyarkat tampak tertawa ada juga yang mesam mesem menyaksikan dialog santai ala bupati itu.(adv)

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top