Oleh Hadi Wibowo
Wartawan http://radar.web.id/
Di sela santai, saya mencoba berdiskusi dengan salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Bandung Barat, Asep Suhardi. Selain teman, dia sudah saya anggap kakak karena memang umurnya terpaut jauh dengan saya.
Tapi ini bukan curahan hati alias curhat pribadi masing-masing, baik saya atau pun Mang Ado–sapaan akrab Asep Suhardi. Ada obrolan menarik disaat santai sore itu. Sembari minum kopi, ada kawan saya mencoba mengungkap kembali memori perjuangannya dulu ketika ingin Bandung Barat terlepas dari induknya yakni Kabupaten Bandung.
Mang Ado bukan bicara bualan menceritakan perjuangannya itu. Dia lantas mengeluarkan handphone dari saku jaketnya. “Nih liat saya punya rekaman saat aksi unjuk rasa” kata Ado, “Mana lihat? tanya saya.
Dokumen itu adalah sebuah rekaman video yang dibuatnya saat perjuangan pemekaran Kabupaten Bandung Barat. Terlihat jelas, bagaimana para tokoh pendiri KBB berteriak meyuarakan aksinya saat unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung di Soreang. Ribuan massa berkumpul menyuarakan aspirasinya.
Terbayang saat itu, perjuangan yang penuh semangat, hanya satu harapan adalah pemekaran untuk Kabupaten Bandung Barat. Heroik, para pejuang pemekaran, hingga akhirnya, Bupati Bandung Barat Obar Sobarna saat itu, dan Wakilnya Yadi Srimulyadi mau menemui para demonstran.
Sekelumit cerita di atas menggambarkan begitu beratnya agar cita-cita pemekaran Kabupaten Bandung Barat bisa terwujud, dengan harapan, salah satu esensi dari pemekaran tercapainya kesejahteran bagi masyarakat. Pilkada KBB yang jatuh pada 27 Juni 2018, merupakan sebuah penentu memilih pemimpin Bandung Barat lima tahun ke depan. Tentunya, cita-cita dari pemekaran ini, ada di pemimpin Bandung Barat nanti. Memilih pemimpin, bukan dilihat dari fisik atau kekayaan serta kekuasaannya.
Keterangan Syaikhul Islam dalam karyanya as-Siyasah as-Syar’iyah tentang kriteria pemimpin yang baik, beliau menjelaskan, “Selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan. Karena kepemimpinan yang ideal, itu memiliki dua sifat dasar: kuat (mampu) dan amanah.”
“Sesungguhnya manusia terbaik yang Anda tunjuk untuk bekerja adalah orang yang kuat dan amanah.” (QS. Al-Qashas: 26). Penulis bukan untuk mengajari atau menggurui, setidaknya kita senantiasa saling mengingatkan, agar mencari pemimpim Bandung Barat nanti yang amanah. ( *)
Ade Ratmadja
15 September 2017 - 08:33 at 08:33
siip