CIMAHI – Kondisi Stadion Sangkuriang yang berlokasi di Jalan Sangkuriang Kota Cimahi memprihatinkan.
Tembok di sekeliling stadion itu hampir mengalami kemiringan yang bisa membahayakan warga sekitar, maupun orang yang melintas di area stadion.
Kusamnya tribun penonton yang ditumbuhi rumput liar serta bau pesing (air seni) di tiap sudut tempat duduk, melengkapi kerusakan stadion bersejarah itu. Selain itu, dengan drainase yang tidak berfungsi mengakibatkan lapangan tersebut tak bisa digunakan apabila turun hujan.
Dengan kondisi yang ada saat ini, sejumlah warga hingga insan sepak bola khususnya di Jawa Barat sangat menyayangkan. Padahal stadion yang didirikan tahun 1974 itu merupakan bagian dari kemajuan sepak bola di tatar sunda dan tentunya menjadi kebanggaan warga Cimahi.
Legenda Persib Bandung, Indra Tohir angkat bicara melihat kondisi stadion yang dibiarkan terbengkalai itu.
“Dulu stadion ini (Sangkuriang, red), dipakai Persikab waktu liga perserikatan dan liga indonesia. Sayang sekarang kondisinya meperihatinkan, untuk latihan saja tidak layak,” ujar pria yang pernah menjadi pelatih Persib dan membawa juara liga indonesia pertama kala itu.
Bagi dirinya, Stadion Sangkuriang merupakan salah satu sarana olahraga besar yang ada di Jawa Barat. Sejumlah pertandingan nasional pernah digelar di lapangan tersebut.
Menurutnya, jika stadion itu tidak segera diperbaiki akan ada dampak buruk yang dialami. Dari mulai alih fungsi serta pembinaan olahraga di Cimahi khususnya sepak bola akan terhambat.
“Tentu banyak sekali dampak buruknya. Saya sendiri menyayangkan hal ini,” kata Tohir, di lapangan Sangkuriang, usai melakukan latihan olahraga bersama mahasiswa STKIP Cimahi, Kamis (24/11/2017).
Warga di sekitar stadion, Yudi Hartono (43) mengaku, terbengkalainya stadion itu dampaknya sangat dirasakan terutama dalam menjaring bakat muda dibidang olahraga.
“Saya harap dipemerintahan sekarang ada upaya untuk membenahi kondisi lapangan. Karena lapangan ini sangat dibutuhkan warga hingga intansi sekolah dan lainnya,” ujarnya.
Permasalahan yang menjadikan stadion ini belum diperbaiki hingga sekarang antara lain adalah, ketika aset tersebut dikelola oleh Perusahaan Daerah Jati Mandiri (PDJM) yang merupakan perusahaan daerah (Perusda).
Saat dikelola oleh PDJM, alasan belum adanya progres pembangunan dikarenakan minimnya anggaran. Sehingga, melalui Panitia Khusus (Pansus) DPRD Cimahi, aset tersebut dikembalikan ke Pemkot Cimahi.
Wakil Walikota Cimahi, Ngatiyana, mengatakan, luas lahan yang terbatas adalah salah satu hambatan untuk merevitalisasi stadion tersebut.
“Kalau dibangun stadion berkapasitas internasional tidak memenuhi syarat karena luas lahannya sangat kuruang. Kasihan masyarakat sekitar nantinya,” kata Ngatiyana.
Akan tetapi, lanjut dia, Stadion Sangkuriang tidak akan dialihfungsikan. Stadion Sangkuriang lebih layak digunakan sebagai sarana latihan olahraga, yang tentunya fasilitas serta sarana penunjang lainnya akan dilengkapi.
“Ini sudah kita bicarakan dengan pihak terkait,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih mencarikan lahan untuk pengganti Stadion Sangkuriang. Lahan tersebut bisa di wilayah Cimahi Selatan, utara, dan tengah.
“Untuk stadion kan lahannya harus luas, agar masyarakat sekitar tidak terganggu. Mudah-mudahan rencana ini bisa lancar. Kalau sudah dibangun, tentu akan ada peningkatan perekonomian di masyarakat dan pemerintah,” pungkasnya. (mon)