Padalarang

Dishub KBB Semprot Ratusan Angkot dengan Disinfektan

PADALARANG – Menggandeng Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dishub KBB melakukan penyemprotan disinfektan ke ratusan angkutan yang melintas di jalur Padalarang, Kamis (16/4/2020). Upaya ini dilakukan sebagai langkah antisipasi serta memerangi penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang bisa saja menempel di transportasi umum, terbawa oleh sopir, atau menyebar melalui penumpang.

“Ini kegiatan kemitraan rutin antara Dishub dan Organda, kebetulan momen kali ini diisi dengan penyemprotan disinfektan guna memerangi dan memutus penyebaran Virus Corona,” terang Kabid Angkutan Dishub KBB, Eman Sulaeman kepada wartawan di sela penyemprotan di Jalan Gedonglima, Padalarang.

Menurutnya penyebaran wabah Corona ini sudah sangat mengkhawatirkan. Pihaknya perlu memberikan perlindungan dan rasa aman para pelaku ataupun masyarakat pengguna transportasi. Sehingga melalui upaya penyemprotan disinfektan, termasuk pemberian masker kepada sopir dan juga para penumpang, diharapkan dapat memutus penyebaran virus ini. Warga juga jadi tidak perlu takut menggunakan transportasi umum, karena sudah disterilkan dari virus.

Apalagi berdasarkan data yang dimiliki Dishub KBB, jumlah sopir angkutan umum di KBB ada sebanyak 1.429, ojeg pangkalan 1.467, dan ojeg online 718. Mereka adalah masyarakat transportasi yang harus dijaga keselamatannya. Rencananya kegiatan penyemprotan dan pembagian masker ini akan dilakukan di beberapa lokasi. “Kami melihat ada sopir dan penumpang yang sudah inisiatif memakai masker, tapi ada juga yang belum. Makanya melalui kegiatan ini kami ingatkan mereka agar mentaati aturan pemerintah,” imbuhnya.

Sementara Ketua Organda KBB, Asep Dedi Setiawan menyebutkan, pihaknya menyiapkan sebanyak dua alat pompa penyemprot, 10 jeriken disinfektan, dan 300 masker. Penyemprotan disinfektan dilakukan kepada angkutan kota dan pedesaan, seperti trayek Padalarang-Cikalongwetan-Cipeundeuy; Padalarang-Gunung Bentang; Padalarang-Rajamandala; Padalarang-Leuwipanjang; dan Padalarang-St Hall. Total ada ratusan kendaraan yang disterilkan oleh petugas, sambil sopirnya diberikan imbauan menjaga pola hidup bersih.

Setelah di jalur Padalarang, lanjut dia, aksi serupa juga akan dilakukan di wilayah Cikalongwetan, Cipatat, dan Rajamandala. Disinggung soal dampak pandemi Corona kepada para sopir angkot, dia mengatakan sangat terasa akibatnya. Penurunan penghasilan yang dirasakan oleh sopir mencapai 60%, jika biasanya mereka mendapat Rp200.000/hari kini hanya Rp80.000/hari. Belum lagi adanya anjuran pemerintah bahwa penumpang angkot dari maksimalnya 12 orang, kini dibatasi hanya 5 orang.

“Jelas hal itu berdampak kepada penghasilan sopir yang berkurang drastis. Makanya kami meminta pemerintah tidak hanya memberikan bantuan ke ojek online saja, pengemudi angkutan kota dan pedesaan juga harus diperhatikan. Dirinya yakin jika pandemi Corona berlangsung lama, akan banyak pengusaha angkutan umum yang gulung tikar,” bebernya. (***)


Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top