RAGAM DAERAH– Saat ini Pemda Kabupaten Bandung Barat sedang mengadakan open biding calon Sekda. Ada 8 orang yang sudah terdaftar, 7 orang dari internal dan 1 orang dari eksternal (luar KBB).
Tetapi sayangnya, serangkaian proses tahapan seleksi calon sekda dicemari oleh isu-isu kepentingan politik. “Kalau ini benar adanya maka bertentangan dengan pemerintahan yang baik dan bersih,” ujar Mantan Birokrat KBB, Dodi A Sofiandi, Rabu 1 Maret 2023.
Akibatnya, kata Dodi, tahapan proses seleksi calon sekda yang dilaksanakan oleh pansel (panitia seleksi hanya sebatas formalitas saja dan menggugurkan kewajiban prosedur.
“Jabatan Sekda adalah jabatan karier bukan jabatan politik sehingga tidak boleh dicemari serta di intervensi oleh kepentingan politik apa lagi berbau KKN,” tegasnya.
Pengangkatan sekda dilaksanakan melalui seleksi terbuka yang diatur oleh ketentuan dalam pasal 19 ayat 1 hurup b, pasal 108, 109, 110, 116, 117, 118 dan pasal 120 Undang Undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) serta sesuai dengan PP No.11 Tahun 2017 Tentang Manejemen PNS dan Peraturan Menpan No.13 Tahun 2014, Peraturan Menpan No.15 Tahun 2019 Tentang Tata Cara pengisian jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama.
Sekda terpilih melalui seleksi terbuka berdasarkan kompetensi, kualifikasi,dan syarat-syarat yang diamanatkan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
“Sehingga akan mendapatkan Sekda yang betul betul berkualitas,” ungkap Dodi.
Dodi berharap kepada panitia seleksi bekerja secara profesional penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan amanat yang sesuai dengan ketentuan.
“Semoga pansel tidak terpengaruh dengan kepentingan kekuasaan apa lagi dengan KKN tetapi pansel bersandar kepada kaidah-kaidah ketentuan peraturan perundang- undangan,” katanya.
Sebaiknya calon Sekda yang terpilih, lanjut Dodi adalah ASN yabg bertugas di KBB yang mengetahui teritorial, permasalahan, kultur dan adat istiadat di KBB. ***
