BANDUNG- Mingguan diskusi Kamis Kongkow kembali dilaksanakan Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat. Kali ini mengambil tema “Paradoks Pembangunan Sengketa Lahan untuk kepentingan Umum” bertempat di Cafe The Panas Dalam baru-baru ini.
Nara sumber yang Hadir Jerrydeta P (perwakilan Kanwil ATR/BPN Jawa Barat), serta Bapak Widianto Nugroho (perwakilan Dinas Perhubungan Jawa Barat), dipandu moderator dari Badko HMI Jawa Barat saudara Aris Rindiansyah.
Dalam perkembangan pembangunan di Jawa Barat dalam hal ini kasus Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB-Kertajati Majalengka) menjadi fokus pembahasan.
Dengan label pembangunan strategis nasional tidak menjadikan program pembangunan BIJB berjalan tanpa kendala, hal ini senada dengan statmen Aris Rindiansyah ditemui setelah acara selesai, “Bahwa memang kami menilai pembangunan BIJB ada beberapa pihak yang justru mengambil untung dari program strategis nasional ini melalui proses ganti rugi tanah dan pembuatan bangunan mendadak, dengan istilah ‘rumah hantu’. Ini sangat kita sayangkan,” kata Aris.
Aris menyebutkan, tepat apa yang disampaikan pemateri bahwa dalam jangka waktu 5-10 tahun ke depan aktivitas Bandar Udara Cengkareng dan Husein Sastranegara Bandung akan over kapisitas sehingga pembangunan BIJB ini menjadi sangat urgen. “Ditambah dengan perencanaan yang sudah dimulai dari 2005 menjadikan pembangunan BIJB sangat terarah. Namun kami menyayangkan pihak dari BIJB tidak bisa memenuhi undangan untuk hadir dalam acara kami, ya ini sangat disayangkan.” tutup Aris dalam penyampaiannya.
Sementara itu, Kamis Kongkow dihadiri mahasiswa se-kota/Kabupaten Bandung. Dengan antusias tinggi, forum tanya-jawab berjalan menarik informatif. (wie)