Padalarang

eSports Bakal Dikembangkan di KBB

PADALARANG— Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rian Firmansyah membuka langsung turnament game online mobile legend untuk usia 18 tahun ke atas. Sebanyak 32 peserta ikut dalam kompetisi piala bupati dengan total hadiah Rp 10 juta. “Kegiatan ini untuk mencari bibit atlet eSports di KBB, kita akan pilih peran dan skilnya juga,” kata Rian didampingi Sekretaris Koni KBB, Lili Supriatna di Balepare Kota Baruparahyangan, Sabtu (7/9/2019).

Kegiatan itu juga dalam rangka menyosongsong peringatan Hari Olahraga Nasional 13 September nanti. “Pengumumannya dipuncak acara 13 September sekaligus launching memperkenalkan eSports dengan permainan berbeda,” sebutnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, eSports menjawab perkembangan zaman dengan hadirnya gadget. “Yang terpenting positif saja tidak sampai berlebihan main game online,” kata Bupati.

Soal itu, bupati bakal membuat program mematikan gedget di waktu jam sekolah. “Kita akan rencanakan itu ke depan,” ujarnya disela melihat langsung Mobile Lagends Kabupaten Bandung Barat Championship memperebutkan piala bupati di Balepare Kota Baruparahyangan Padalarang, Sabtu (7/9/2019). Program itu, untuk mengurangi tergantungan siswa terhadap gagget. Pihaknya juga bakal memberlakukan mematikan gadget di saat waktu keluarga dari pukul 18.00-20.00. “Ya mesti dicoba, toh untuk kebaikan juga,” tuturnya.

Sebagai bentuk rangsangan itu, dirinya bakal memberikan rewerd kepada siswa yang mematahui aturan, sebelummya juga disosialisasikan melalui Dinas Pendidikan KBB. “Memang ini baru rencana. Tapi serius untuk mengurangi siswa ketergantungan terhadap gadget,” tandasnya.

Tim Xsite Padalarang, Rafi siswa SMKN 4 Padalarang mengaku mengaku hobi ketika dirinya ikut bertanding e-Sport. Refi juga bukan kali pertama ini mengikuti turnamen game online. “Sebelumnya memang sering sih ikut turnament seperti ini,” ungkapnya. Rafi pun mengaku optimis dalam turbament kali ini walau pesaingnya cukup berat. “Mudah-mudahan saja bisa juara,” katanya.

Dilansir dari Antara, eSports di mana game online dianggap jadi olahraga, postur tubuh sang gamer bukan pertimbangan utama, melainkan kemampuan dalam  mengatur strategi agar bisa memenangi pertandingan.

Bermain game online terkesan hanya untuk bersenang-senang dan hiburan, bukan untuk olahraga. 

Tapi Ketua Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA) Eddy Lim  menjelaskan, alasan mengapa game online juga bisa dikategorikan sebagai olahraga.

Pertama, eSports dimainkan oleh manusia dan ada unsur kompetisi . Itulah yang membuat eSports bisa masuk dalam kategori olahraga.

Lagipula, tidak semua atlet identik dengan otot-otot besar. Ada juga atlet yang perawakannya sedang-sedang saja dengan otot kecil, sebut saja atlet catur, bridge, panahan dan menembak.

Justru eSports membuka peluang bagi siapa pun yang kemampuan fisiknya rata-rata, atau mereka yang punya keterbatasan fisik, untuk ikut kompetisi olahraga.

“Tidak perlu badan besar, semua bisa main eSports,” kata Eddy.***

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top