Gunung Halu

Guru SMPN 3 Gununghalu Dapat Pembekalan IHT

GUNUNGHALU– SMPN 3 Gununghalu Kab. Bandung Barat (KBB) menyelenggarakan In House Training (IHT) menghadapi tahun pelajaran 2020/2021.

Kegiatan yang diikuti seluruh guru tersebut menampilkan pemateri, Euis Lesmini Djuanda baru-baru ini.

Kepala SMPN 3 Gununghalu, Jaja mengatakan, bahwa program di atas merupakan agenda sekolah yang sudah dipersiapkan jauh sebelumnya.

Menurutnya, hal ini dimaksudkan untuk membekali para guru dalam menghadapi program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang akan diterapkan pada tahun pelajaran 2020-2021.

“IHT ini dimaksudkan membekali para guru dalam menghadapi pembelajaran jarak jauh yang sudah dicanangkan Dinas Pendidikan KBB,” katanya Kamis (23/7/2020).

Hal ini tidak lepas kaitannya dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang harus disikapi sekolah dengan mempersiapkan kegiatan belajar mengajar dengan sebaik mungkin. “Sehingga guru mendapatkan gambaran dan persiapan yang matang,” kata Jaja.

Lebih jauh disampaikan, bahwa pihaknya selama ini memberikan edukasi kepada warga sekolah untuk selalu siap setiap menghadapi tahun pelajaran baru. Termasuk pencanangan PJJ.

Hal ini terkait dengan program ‘Belajar di Rumah’ (BDR), yang walaupun tersedia moda kombiasi, yakni daring dan luring, namun PJJ secara langsung mendorong sekolah untuk beradaptasi dengan moda daring yang menuntutnya untuk menggunakan teknologi digital.

Ditambahkannya bahwa, seperti yang dialami sekolah-sekolah di daerah, terdapat sejumlah kendala saat sekolah melaksanakan pembelajaran daring.

Mulai dari belum semua siswa mempunyai smartphone, hingga jangkauan layanan komunikasi yang sering tidak stabil. Namun semuanya harus disikapi dengan positif. Oleh karena itu sekolah menyelenggarakan IHT.

Di sisi lain, Euis Lesmini Djuanda, pemateri, mengungkapkan, bahwa kegiatan ini diarahkan pada pembuatan modul pembelajaran. Selain menyusun adminitrasi, yang akan menjadi bekal dalam PJJ.

Menurutnya, modul tersebut juga diharapkan dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar secara menarik dan bermakna. Sehingga tidak memberatkan semua siswa dan guru.

“Kegiatan ini berpola sharing pendapat dan penyeragaman perangkat pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi para guru tentang bagaima membuat administrasi PJJ dengan menggunakan modul. Hal ini  supaya PJJ ini benar-benar dapat diikuti oleh semuanya dan tidak terlalu memberatkan, baik itu siswa maupun guru itu sendiri,” ungkapnya.

Ditambahkannya, bahwa dalam modul tersebut, guru dapat memilih dan memilah materi yang esensial. Hal tersebut tampak pada indikator utamanya, yakni siswa benar-benar mengikuti ‘Belajar di Rumah’ yang dipandu oleh guru.

Sementara itu, Jaja meyampaikan apresiasi kepada para guru yang antusias mengikuti kegiatan. Hal ini dikarenakan penyampaian materi yang mudah dipahami dan instruksi yang jelas. Sehingga mereka dapat melaksanakan tugas secara tepat sesuai dengan program.

“Saya sangat terkesan dengan dilaksanakan workshop PJJ tersebut dengan dipandu oleh narasumber yang mumpuni.  Ternyata semua peserta sangat antusias mengikutinya dan punya gambaran sangat jelas tentang mau apa dan  bagaimana agar siswa mau belajar di rumah dan materi benar benar tersampaikan,” pungkasnya.***

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top