RAGAM DAERAH– Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengaku syok ketika disodorkan data dari dinas kesehatan (Dinkes) KBB jika angka stunting KBB tembus hingga 29,6 persen.
Padahal tahun lalu, angka stunting di KBB hanya 15 persen. Namun tahun ini terjadi lonjakan yang sangat tajam. “Jujur kenaikan itu agak syok juga. Tapi itu sudah diskusi dan diklarifikasi,” kata Hengky ditemui usai acara Rempug Stunting tingkat KBB di Hotel Novena Lembang, Kamis (21/7/2022).
Angka stunting tembus 29,6 persen itu kata Hengky berdasarkan data dari pemerintah pusat dengan sempling 300 balita. “Tapi menurut kader kita di lapangan sudah melalukan penimbangan lagi sekitar 95 persen. Artinya data yang kita miliki hanya 9% angka stuntingnya,” sebut orang nomor wahid di KBB ini.
Soal itu, Hengky memerintahkan Dinas Kesehatan untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat jika KBB sudah melakukan upaya yang maksimal.
“Persoalan stunting ini kita ingin kenciptakan sumber daya manusia yang berkualitas bebas stunting dan ini program Pak Presiden menuju Indonesia Emas di 2045. Jadi semangat harus benar-benar serius,” tuturnya.
Mengatasi persoalan itu tentunya sebut Hengky menyangkut anggaran yang semuanya bisa direncanakan baik di pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. “Kami pun di daerah menganggarkan sekitar Rp 10 miliar untuk sanitasi bersih sehat dan MCK. Jadi itu adalah upaya kami untuk penurunan stunting,” katanya.
Persoalan menyangkut masa depan bangsa tersebut, Kata Hengky harus ada kolaborasi seluruh element masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan Pemkab Bandung Barat.
Sebelumnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbanda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Asep Wahyu mengatakan masalah stunting juga menjadi persoalan serius nasional yang mesti disikapi seluruh element mayarakat termasuk pemimpin Bandung Barat di masa akan datang. “Karena angka 29,6% balita di KBB rawan gizi buruk ya hampir 500 ribu balita rawan gizi buruk berdasarkan data penimbangan di tiap pos yandu,” katanya.
Masalah itu kata Asep Wahyu mesti disikapi bersama oleh seluruh elemen masyarakat di KBB. ***
