PADALARANG- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bergerak di bidang perusahaan air minum, perbankan, transportasi, pariwisata dan jasa lainnya. Namun nampaknya, belum ada daerah yang membidik pengembangan BUMD di bidang usaha yang mengelola dunia entertainment dan industri kreatif.
“Justru ini peluang usaha yang cukup menjanjikan apabila dikelolanya secara serius. Sebagai daerah yang kaya dengan potensi alamnya, Bandung Barat pasti bisa mengembangkan usaha di bidang entertainment,” kata ujar Bakal Calon Wakil Bupati KBB, Hengki Kurniawan, Selasa (16/1/18) melalui telepon selulernya.
Menurut aktor yang kini terjun di dunia politik itu, di era milenial para pengusaha memiliki kecenderungan membuka usaha di dunia entertainment dan industri kreatif. Kabupaten Bandung Barat (KBB) sangat memungkinkan untuk mengembangkan potensi alamnya dalam mengembangkan usaha dari bidang entertainment. Terlebih dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup kuat, maka potensi tersebut kian bisa mudah dikembangkan lagi.
Penyelenggaraan usaha itu, lebih tepat lagi bisa dilakukan oleh para generasi muda. Karena ia menilai selama blusukan ke berbagai pelosok KBB, menurutnya para kawula mudanya memiliki minat juga untuk terjun di dunia entertainment.
“Tapi sayangnya selama ini pemerintah daerah tidak peka, bahkan anak muda seperti tidak mendapatkan porsi untuk mengembangkan diri di bidang industri kreatif. Potensi ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. Pemerintah bisa mewadahi potensi usaha itu dengan menggunakan BUMD. Insya Allah, kalau Akur (Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan) terpilih, ini yang akan kita garap,” beber Hengki, yang mendampingi Aa Umbara dalam Pemilihan Bupati/ Wakil Bupati (Pilbup) Bandung Barat untuk periode 2018-2023 ini.
Konsep yang akan dilakukannya kata Hengki, sudah dianalisis cukup matang. Untuk mengembangkan dunia entertainment dan industri kreatif tersebut, akan dipilihnya dengan membangun studio khusus untuk shoting sinetron. Studio tersebut membutuhkan lahan sekitar 10 hektar dengan berbagai bangunan sesuai kebutuhan shoting sinetron tersebut. “Dalam studio itu, dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya. Masyarakat bisa masuk ke studio itu, untuk menyaksikan shoting langsung sekaligus berwisata,” terangnya.
Dengan adanya studio tersebut, otomatis perkembangan ekonomi di sekitar itu tidak hanya untuk para pelaku usaha saja. Namun bisa berdampak pada perekonomian warga sekitarnya. Salah satunya, untuk penyediaan catering kru film bisa dikerjakan oleh warga. Menurutnya, untuk satu hari saja catering buat kru film, bisa menyediakan sekitar 150 orang untuk satu sinetron, kalo 10 sinetron berarti sekitar 1500 orang dengan tiga kali makan. “Lumayan, itu bisa mendatangkan income juga buat warga. Belum termasuk jasa-jasa lainnya,” ucapnya.
Untuk kru film, ke depannya bisa memberdayakan para pemuda yang ada di KBB. Mereka sebelumnya, bisa digojlok dengan berbagai pengetahuan tentang dunia persinetronan, cinematography, pencahayaan, melalui workshop. “Kita bisa berikan pendidikan dan pelatihan dengan wokshop-workshop itu,” imbuh bakal calon Wakil Bupati yang diusung koalisi Partai Demokrat, Nasdem, Pan, PKPI dan PKS ini.
Ia optimis usaha tersebut bisa berkembang dengan baik. Karena hingga saat ini, lokasi shooting dalam studio lengkap masih terbatas. Di Jakarta saja, hanya studio milik Camelia Malik, yang menjadi andalan untuk pembuatan sebuah sinetron. Jika KBB memiliki studio dan sekolah di bidang tersebut, maka dengan sendirinya menjadi salah satu alternatif untuk proses pembuatan sinetron.
“Bandung juga terkenal dengan artis-artis serta didukung dengan lokasi shoting yang begitu mempesona. Kita bisa alihkan lokasi shotingnya ke wilayah KBB,” pungkasnya. (wie)
Copyright secured by Digiprove