LEMBANG-Jabatan Panglima TNI yang kini dipegang Jenderal Gatot Nurmantyo bakal berakhir pada Maret tahun depan karena memasuki masa pensiun.
Sejumlah kandidat yang berpeluang menggantikan kepemimpinan di jajaran tertinggi TNI ini sudah bermunculan ke permukaan. Mulai dari Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi hingga Kasau, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Untuk diketahui, dari ke tiga nama tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berpeluang menduduki jabatan tertinggi di TNI setelah Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI TB. Hassanudin dan beberapa tokoh mantan pimpinan TNI berharap presiden memberikan kesempatan kepada perwira Angkatan Udara untuk menduduki kursi panglima.
Diminta komentarnya, seusai menghadiri penutupan Pendidikan Seskoau Angkatan Ke-54 di Lembang Bandung Barat baru-baru inu. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan kesiapannya apabila dirinya ditunjuk menjadi Panglima TNI menggantikan Gatot Nurmantyo.
“Kalau tentara itu hanya ada satu, siap melaksanakan tugas, itu saja. Karena kami adalah prajurit sapta marga dan memiliki pegangan sumpah prajurit, jadi hanya satu, siap melaksanakan tugas,” ucap Hadi.
Hadi yang dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kasau mengantikan Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna pada 18 Januari 2017 ini kembali menegaskan siap mengemban tugas apabila Presiden menunjuknya sebagai pimpinan tertinggi di TNI.
“Jadi doktrinnya itu siap melaksanakan tugas, jadi bukan hanya siap saja, tapi siap melaksanakan tugas,” jelasnya.
Jika penunjukan Hadi berjalan mulus, berarti perwira tinggi lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987 ini merupakan perwira ke-2 dari angkatan udara yang menjadi Panglima TNI sejak era Presiden Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah Marsekal TNI Djoko Suyanto pada tahun 2006-2007 lalu. (wie)