Lainnya

Isu Negatif Diperhelatan Politik

Oleh Djamu Kertabudhi Akademisi

ISU NEGATIF dipastikan lebih ditujukan kepada unsur petahana sebagai kandidat pilkada karena dianggap paling kuat dan berpeluang meraih kemenangan.

Selanjutnya isu negatif dari pihak tim sukses unsur petahana akan muncul sebagai “serangan balik” kepada kandidat lain. Strategi kampanye dibuat sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan utama, yaitu “Downgrade” (penurunan) elektabilitas lawan, dan sekaligus “Upgrade” (kenaikan) elektabilitas kandidat sendiri.

Dengan demikian, isu negatif yang akan muncul saat ini bahkan ke depan seperti “ingkar Janji”, “dugaan korupsi”, “kapasitas kandidat”, “putra daerah non putra daerah”, “kelemahan pribadi”, “dikotomi pemimpin perempuan & pria” dan lain-lain.

Saat ini Isu “ingkar janji” ditujukan kepada kandidat dari unsur petahana mulai menggelinding. Meski pun terkesan hal ini bukan bagian strategi dari timses lain, tapi hanya sbg bentuk spontanitas publik dampak “ketidak sukaan” dan fakta di lapangan yang belum sesuai harapan.

Isu negatif bisa efektif apabila menunjukkan secara konkret berdasar fakta disertai kemasan Timses yang mampu menciptakan opini publik. Kalau tidak diramu secara profesional, maka isu negatif tersebut justru akan berdampak positif bagi sang kandidat yang dituju, karen publik merasa telah terjadi proses “penganiayaan politik” yang dilakukan pihak kompetitor. Wallohu Alam, Wassalam. (*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top