RAGAM DAERAH– Pemerhati Pemerintahan dan Politik Universitas Nurtanio (UNUR), Djamu Kertabudhi mengingatkan Pemda Bandung Barat agar mengalokasi dana tak terduga maupun peningkatan anggaran operasional BPBD KBB. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi KBB daerah yang rawam bacana alam, baik longsor maupun gempa bumi.
“Sudah barang tentu perlu dipersiapkan anggaran yang memadai. Mumpung saat ini di sedang melakukan pembahasan RAPBD 2023 antara unsur pemda dengan DPRD, maka perlu mengalokasikan anggaran bersifat antisipatif dalam pada pos belanja tak terduga, maupun peningkatan anggaran operasional BPBD KBB,” ujar Djamu, Kamis 24 November 2022.
Djamu memyebutkan, gempa Cianjur yang berasal dari Cesar Cimandiri berkaitan juga dengan Cesar Lembang. Hal itu berdasarkan, BMKG (Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), bahwa sesar Lembang merupakan sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kec. Lembang. Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan sesar Cimandiri.
Patahan ini membentang dari wilayah Padalarang, melewati Ngamprah, Cihideung, Lembang, dan Cimenyan sampai Cilengkrang. Bahkan sampai Jatinangor Sumedang.
Namun apabila terjadi gempa akan berdampak pada wilayah Bandung Raya dan sekitarnya.
Konon patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan sekitar 6,8 – 7 skala Ritcher. Berbagai upaya dari sejak awal tengah dilakukan.
Pihak BMKG berkoordinasi dengan Pemda agar dari titik potensi gempa radius 30 meter tidak ada bangunan atau infrastruktur lainnya.
Pihak pemda khususnya melalui BPBD KBB telah memiliki dokumen rencana dan konsep (REKON) sebagai rencana operasional dan pedoman dalam rangka mitigasi bencana.
“Yang harus dilakukan mulai saat ini adalah kegiatan sosialisasi kepada masyarakat secara masif sebagai upaya kesiapan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gempa,” pungkasnya.
