
Ketua DPC BMI KBB Fajar Taupik (kanan).
PADALARANG- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Fajar Taufik mengungkapkan, intervensi kader PDIP yang mengatasnamakan sesepuh PDIP ke DPP berdalih pelaporan berujung penolakan pasangan Elin-Maman, didesain bakal calon yang merasa dirinya belum diberi kesempatan partai.
Hal itu dibuktikan dengan adanya rekaman percakapan pengakuan bahwa para deklarator yang berangkat ke DPP itu dibiayai oleh salah satu bakal calon bupati/wakil bupati yang ikut penjaringan di DPC PDIP KBB.
“Alat bukti siapa aktor intelektual dibaliknya sudah saya kantongi, DPP tahu siapa di belakang gerakan itu dan pasti tidak akan dibiarkan,”ungkap Fajar, Senin (1/1/2018).
Fajar Taufik yang juga menjadi deklarator pasangan Elin-Maman menilai, langkah kandidat itu dengan mendoktrin para sesepuh mengadu ke DPP sebagai bentuk kepanikan dan frustasi tak dipilih DPP sebagai kandidat mewakili DPC PDIP di Bandung Barat.
“Saya kira langkah itu sebuah bentuk putus asa, ini strategi konyol dengan memfitnah orang lain tanpa dia sadari justru membuka aib sendiri sebagai orang yang telah memecah belah partai,” tegasnya.
Menyinggung para sesepuh yang kini kontribusi pada partai dipertanyakan, Fajar menilai seyogyanya mereka menutup rapat-rapat potensi konflik di internal dan menjadi oase ditengah teriknya kontestasi internal partai.
“Bukannya malah menciptakan konflik dengan memboyong orang yang tak mengetahui soal perkembangan PDIP Bandung Barat, beberapa tokoh ini malah penghianat partai dan kini menjadi pengurus Nasdem,” katanya.
“Seyogyanya sesepuh ini merangkul seluruh kader yang saat ini dinamikanya masih bergulir. Penolakan itu mencirikan mereka telah membangkang dan mencoba merusak soliditas partai,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya insiden provokatif ini, BMI Bandung Barat patut bersyukur lantaran sejak awal mendukung pasangan calon yang memang memiliki kans kemenangan dan berpotensi mengibarkan partai berlambang Banteng moncong putih di tatar Bandung Barat kedepan.
“Tentu hikmahnya kita bersyukur bahwa kita tidak salah memilih figur yang bekerja sesuai ideologi partai, bukan memecah belah PDI Perjuangan dengan cara yang konyol,”tandasnya. (wie)

