Lembang

Kuda Asli Lembang Borong Piala

EVENT: Piala MPC Pemuda Pancasila KBB dan piala Ketua KONI KBB diborong oleh nama kuda Hugo pemilik H. Asep Junior dari stable jonior Pemuda Pancasila KBB dalam event Pacuan Kuda Lembang Cup II di Lapangan Pacuan Kuda Kayu Ambon Lembang KBB, Minggu (03/12/2017).

LEMBANG- Kompetisi pacuan kuda lokal yang digelar di Lapangan Pacuan Kuda Kayu Ambon Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi gengsi sendiri. Bagaimana tidak, event Pacuan Kuda Lembang Cup II 2017 merebutkan total hadiah hampir Rp 40 juta berikut piala dan tropi Ketua KONI KBB juga Pordasi Jawa Barat.

Kompetisi itu, dari 24 kelas yang digelar, sebanyak 142 kuda pacu ikut berkompetisi. Meraka tidak hanya datang dari Lembang dan sekitarnya namun juga dari lain di Jawa Barat. Ribuan masyarakat menyaksikan balapan kuda tersebut, dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang kebetulan mampir di Lembang.

Panitia Pacuan Kuda Lembang Cup II 2017, Rizky Sarah mengatakan, pacuan kuda tradisional kali ini merupakan ajang kompetisi ke-II yang diselenggarakan melalui kerjasama KONI Kabupaten Bandung Barat dan Pordasi Kabupaten Bandung Barat, setelah pada tahun 2016 panitia Pacuan Kuda Lembang Cup menggelar kompetisi serupa.

“Buat Panitia Lembang Cup kali kedua, tahun kemarin yang pertama,” terangnya saat ditemui di arena Pacuan Kuda Lembang di Desa Kayuambon, Minggu (03/12/2017).

Dalam kompetisi yang dimulai pukul 08:00 WIB hingga pukul 16:00 WIB tersebut, Rizky memaparkan, di tahun 2017 ini, sebanyak 142 ekor kuda pacu se-Jawa Barat turut memeriahkan kompetisi Pacuan Kuda Lembang Cup II. “Tahun ini 142 kuda se-Jawa Barat semua,” ucapnya.

Terkait kelas kompetisi Pacuan Kuda, ia menuturkan, terdapat 24 kelas dalam kompetisi pacuan kuda tradisional yang bisa diikuti para peserta kompetisi asal Jawa Barat memperebutkan total hadiah Rp 40 juta. “Kita ada 24 kelas semuanya, total hadiah sampai empat puluh jutaan,” tuturnya.

Dibeberkan Rizky, kompetisi Pacuan Kuda Lembang Cup sempat vakum selama 5 tahun dan kembali dirintis dari awal tahun 2016 sehingga di tahun 2017 ini dapat terlaksana kompetisi pacuan kuda yang ke-II.

“Kita sempat mati lima tahun pacuan di sini, Alhamdulillah tahun kemarin kita ngerintis lagi dan ini yang kedua,” bebernya.

Disinggung soal asal kuda yang mengikuti kompetisi, ia memaparkan, kuda-kuda pacuan merupakan kuda asli Indonesia, terkecuali, untuk kelas race terbuka yang diikuti jenis kuda hasil kawin silang antara kuda betina domestik (red: asli Indonesia) dengan penjantan yang merupakan kuda asal negeri lain dengan kelas kompetisi Race Terbuka G2, Race Terbuka G3, dan Race Terbuka G4.

“Kuda-kudanya ini asli Indonesia cuma nanti ada race terakhir, race terbuka, nah itu udah mulai persilangan, namanya G2, G3, G4, nah itu si pejantannya kuda dari luar,” paparnya.

Mengenai banyaknya warga yang turut menyaksikan gelaran kompetisi tersebut, ia mengungkapkan, panitia bersyukur karena kompetisi pacuan kuda tradisional telah menjadi hiburan bagi masyarakat Lembang serta sebagai salah satu daya tarik pariwisata di Kota Lembang.

“Saya sih sebagai panitia Alhamdulillah banget karena ini kan hiburan masyarakat Lembang juga sebagai daya tarik buat pariwisata Lembang juga,” ungkapnya.

Dikonfirmasi daerah asal pemenang, ia menyampaikan, pemenang kompetisi terbilang merata, selain cukup banyak dimenangkan kuda pacu asal Lembang, beberapa daerah di Jawa Barat pun ada yang turut menjadi pemenang dalam kompetisi antarkelas tersebut.

“Alhmdulillah pemenengnya merata, dari Lembang sendiri lumayan banyak dari Soreang ada, Tasik ada, dari Garut ada,” jelasnya.

Diharapkan Rizky, selain peternak kuda pacu tradisional di Lembang semakin meningkat, ke depannya partisipasi peserta kompetisi bisa lebih banyak ditambah antusias pacuan kuda tradisional bisa lebih besar lagi.

“Mudah-mudahan ke depannya lebih banyak lagi, antusias pacuan tradisional lebih besar lagi,” tandasnya.(wie)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top