Ragam Terkini

Kunjungan ke Pusdikkav, Bupati Umbara Terkesan Naik Tank Baja Buatan Jerman

foto istimewa
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna nampak asik ngobrol bersama Danpusdikkav Kolonel Rayen Obersyl di atas Tank Baja Leo Pard 2.

PADALARANG— Kunjungan kerja sekaligus silaturahmi Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna ke Markas Pusat Pendidikan Kavelri (Pusdikkav) Jalan Purabaya Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB) cukup berkesan baru-baru ini.

Bagaimana tidak, bupati yang biasanya naik mobil Jepang, kini bisa merasakan naik kendaraan tempur yang dimiliki Pusdikkav.

Kendaran itu adalah Tank Baja Leo Pard 2 RI buatan Jerman tahun 2012 yang dipergunakan Pusdikkav pada tahun 2014. Bersama Komandan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Padalarang, Kolonel Rayen Obersyl, bupati bersama rombongan keliling area perkantoran dan barak-barak di sekitar Komplek Pusdikkav dengan dibarengi obrolan yang penuh canda tawa.

Dilansir dari Kompas.com, Tank Baja Leo Pard buatan dari Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada tahun 1970-an. Awalnya digunakan dalam kedinasan tentara Jerman. Namun dalam perkembanganya, tank ini dikomersialkan dan dijual ke beberapa negara.

Indonesia menggunakan tank jenis ini pada 2012 yang menggunakan beberapa tipe. Salah satunya adalah mode Revolution.

Tank ini memiliki berat sekitar 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. Leopard memiliki tinggi 3 meter dan bisa digunakan untuk empat awak.

Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG.

Tank Leopard jika melintas di jalan raya lebih ringan ketimbang truk tronton. Dari penelitian tim Institut Teknologi Bandung, yang dikutip Valian, berat Leopard di jalan raya berkisar 8.908,0 newton per meter persegi.

Adapun berat truk tronton di jalan raya mencapai lima kali lipatnya, yakni 44.285,71 newton per meter persegi. Tank ini mempunyai daya jelajah 550 kilometer dengan kecepatan maksimal 72 kilometer per jam. (***)


Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top