Ragam Terkini

Mahasiswa Bersama Rakyat Berkoalisi Siap Demo, 5 Bulan Surati Hengky Dicuekin

 

Diskusi umum dengan judul “Rapor Merah Pemda KBB soal Pertanggung Jawaban Program Beasiswa KBB 2020 dan Penggusuran Pedagang Kali Lima (PKl) pada Rabu 27 Oktober 2021 secara daring melalui aplikasi Gmeet. ft istimewa

NGAMPRAH– Kesabaran mahasiswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang tergabung dalam Koalisi Lintas Aktivis (KOALA) KBB, nampaknya sudah melampaui batas. Lima bulan lamanya surati Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan tak kunjung dapat balasan.

Mahasiswa hanya mempertanyakan soal program kerjasama beasiswa untuk 50 mahasiswa KBB dengan Universitas Islam Negri Bandung (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung tak jelas kelanjutannya.

Padahal, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat sudah menyanggupi masuk dalam program. Buntutnya mahasiswa dan rakyat siap menggelar aksi unjuk rasa jika tuntutan meraka tak juga ada kejelasan.  “Buntut dari itu terpaksa 50 mahasiswa KBB dicutikan,” kata Farhan selaku Wakil Koordinator Beasiswa Mahasiswa KBB dalam diskusi umum dengan judul “Rapor Merah Pemda KBB soal Pertanggung Jawaban Program Beasiswa KBB 2020 dan Penggusuran Pedagang Kali Lima (PKl) pada Rabu 27 Oktober 2021 secara daring melalui aplikasi Gmeet.

Soal itu juga, kata Farhan, sudah melakukan upaya advokasi. Bahkan tiga kali menyurati Plt Bupati namun tak ditanggapi sama sekali.

“Sudah 5 bulan lamanya setelah surat dilayangkan tiga kali kepada Pemda khususnya PLT Bupati KBB tapi tidak pernah satu kali pun di respon,” katanya.

Bahkan, sebut Farhan, sempat diterima audiensi oleh DPRD KBB sebanyak dua kali tapi masih nihil juga. “Sampai akhirnya kondisi kami hari ini tidak bisa berkuliah dan dicutikan” kata Farhan.

Persoalan penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kecamatan Padalarang KBB yang merugikan 40 pedagang, juga muncul dalam diskusi tersebut.

“Kami mencatat terjadi kesalahan SOP dalam penggusuran kami. Kami selaku pedagang menjadi sangat kesulitan. Sedangkan di media pemerintah hanya melakukan klaim. Padahal kenyataannya, kami pindah tempat secara mandiri tidak dibantu. Meminta dibantu untuk sosialisasi saja tidak ada dari pemda khususnya Pak Plt yang kami harap bisa menjadi jawaban tapi kenyataannya sama saja” ucap Hilman selaku Koordinator Paguyuban PKL KBB.

Diskusi umum tersebut diinisiasi dan di ikuti lebih dari 100 partisipan yang tergabung dalam Koalisi Aksi Lintas Aktivis (KOALA) KBB. Koalisi sendiri merupakan gabungan dari berbagai unsur, diantaranya mahasiswa, pemuda, pedagang, komunitas, pahuyuban dan media yang aktif dalam menyuarakan fakta-fakta dan problem yg ada di masyarakat.

“Forum dan koalisi ini merupakan tindakan kesadaran bersama bahwa ada begitu banyak persoalan yang terjadi dan kita khususnya generasi muda musti menggerakkan diri dan berpartisipasi secara kolektif agar suara dan aspirasi kita dalam berjuang tidak lagi dispelekan serta bisa didengar oleh Pemerintah Daerah” ujar Reginal selaku moderator.

Dalam diskusi juga turut hadir koordinator dan jajaran penerima program beasiswa serta koordinator paguyuban PKL Padalarang yang sekaligus menjadi narasumber utama dan menerangkan kronologi, menjabarkan bukti-bukti serta upaya institusional yang dilakukan kepada Pemerintah Daerah namun hasilnya masih nihil. ****

 

 

 

2 Comments

2 Comments

  1. Novi Yani Rahmawati

    28 Oktober 2021 - 16:56 at 16:56

    Dukung terus semangat para pelajar, penuhi hak mereka, karna semuanya akan kembali kepada kita semua. #HidupMahasiswa

  2. Husni

    28 Oktober 2021 - 17:10 at 17:10

    Maju trs pantang mundur, smga Allah mmberikan jln yg terbaik bgi kita semua & melancarkan dlm sgla urusan dan usaha kita semua, khususnya para penerima bea siswa, satu hal apakah sudah mengusulkan atw mengadu ke bp gubernur jabar perihal smua keluhan yg slma ini d perjuangkan ? Klw sdh apa tanggapan dari beliau
    Mksh dan tetap semangat srta jngn lupa trs berdoa ke pada Allah swt

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top