NGAMPRAH- Permasalahan pasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum) di Komplek Perumahan Permata Cimahi kembali di ungkit.
Belum selesainya masalah fasos dan fasum itu, beredar kabar, jika sebagian warga di Komplek Permata Cimahi itu akan golput bahkan memboikot pilkada. “Kita sudah gak sabar ingin pemerintah daerah untuk mengambil fasos dan fasum tersebut,” ujar salah seorang warga Komplek Pemata Cimahi, Dona Hermawan di Ngamprah, Sabtu (9/9/2017).
Namun, hampir dua tahun, masalah fasos dan fasum dibahas oleh dinas terkait saat ini dinas perumahan dan pemukiman, belum ada kejelasan. “Sejauh mana penyelesainya, kami ingin pak bupati segera mengambil tindakan agar ada jalan keluarnya,” kata Dona yang juga seorang aktivis pemuda di KBB ini.

Aktifis muda Bandung Barat, Dona Hermawan
Dona mengatakan, warga masyarakat di Komplek Permata Cimahi, selama ini selalu swadaya untuk memperbaiki fasilitas umum. “Jalan yang rusak selama ini hasil swadaya dari masyarakat, bahkan csr dari swalayan Borma dan parkiran diambil oleh pemda tidak dikembalikan kepada masyarakat,” tuturnya.
Komplek Permata Cimahi yang berbatasan langsung dengan Kota Cimahi, warga perumahan tersebut seakan memilih bergabung dengan Kota Cimahi. “Sebaiknya kita gabung saja dengan Cimahi dari pada masalah fasos dan fasum yang tidak jelas,” tandasnya. (wie)
