
Sekda Kabupaten Bandung Barat, Maman S Sunjaya ketika memberikan pengarahan dalan Pertemuan Rutin Dharma Wanita Persatuan Kab. Bandung Barat di Gedung Utama Komplek Pusat Perkantoran Pemerintah Kab. Bandung Barat belum lama ini.
NGAMPRAH – Sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN), Sekertaris Daerah (Sekda) Kab. Bandung Barat, Maman S. Sunjaya mengaku sulit mendapatkan kebahagiaan di luar rumah. Karena kebahagiaan yang hakiki bersumber dari keluarga yang berkualitas.
Namun, masih ada hal lain yang bisa membuatnya lebih bahagia dari pada berkumpul dengan keluarga, yakni ketika dirinya beserta jajaran Pemerintah Kab. Bandung Barat bisa membahagiakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut Maman, menjadi seorang ASN/PNS merupakan takdir yang telah diberikan Sang Pencipta, sehingga tidak boleh egois hanya memikirkan kebahagiaan diri sendiri saja, jauh dari itu kebahagiaan masyarakat jauh lebih penting daripada kebahagiaan keluarganya sendiri.
“ASN/PNS tidak bisa memikirkan nasib dirinya sendiri, karena Ia juga harus bertanggung jawab terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Jadi, tambah Maman, ada dua sisi yang harus diperjuangkan seorang aparatur, yaitu membahagiakan masyarakat dan keluarganya.
‘Sehingga keluarga juga memiliki peranan penting dalam terciptanya masyarakat Kab. Bandung Barat yang lebih sejahtera secara berkesinambungan,” terang Maman ketika memberikan pengarahan dalan Pertemuan Rutin Dharma Wanita Persatuan Kab. Bandung Barat di Gedung Utama Komplek Pusat Perkantoran Pemerintah Kab. Bandung Barat belum lama ini.
Maman menyadari, untuk membahagiakan kedua pihak tersebut akan terjadi pertempuran dan tarik menarik didalam batin para ASN/PNS. Namun, kesadaran dari keluarga akan menjadi tenaga berlebih bagi mereka untuk bisa lebih fokus dalam membahagiakan dan mensejahterakan masyarakatnya.
“Jadi, peran para istri aparatur yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan dipastikan bertambah, karena selain mengkondisikan keluarganya sendiri, juga harus bisa mendorong para suaminya untuk lebih baik dalam mejalankan kewajibannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Jika sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat kini ataupun nanti, Maman meminta para aparatur beserta keluarganya untuk senantiasa rendah hati dan tidak bangga diri.
Sebab, gaji dan tunjangan yang diperolehnya bersumber dari pajak masyarakat yang dikembalikan melalui APBD dan APBN. “Sudah sewajarnya kita bekerja dengan maksimal, karena pada dasarnya kita adalah pelayan masyarakat. Pangkat beserta jabatan yang kita emban merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik,” ujarnya. (wie)
