Ngamprah

Muskab IPSI KBB Dinilai Cacat Hukum, Balon Ketum Ini Beberkan Indikasi Skanario Penjegalan

NGAMPRAH– Polemik Muskab IV Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus mengelinding.

Wakil Ketua Paguron Mekar Patali Wargi (MPW), Ayi Mukti protes soal persyaratan Bakal Calon Ketua Umum IPSI Kabupaten Bandung Barat periode 2020-2024.

Balon Ketum IPSI Ayi Mukti saat jumpa pers.



Bahkan Ayi menyebutkan, jika Muskab IV IPSI KBB tidak sesuai dengan AD ART organisasi. Lantas apa yang dilanggar? Dari awal rekrutment, penyelenggaraan ditata tertib tidak dijalankan.

“Saya melihat pelaksanaan muskab rurusuhan. Kayanya ada muatan lain dengan alasan enggak punya dana dan segala macamnya,” kata Ayi yang juga Bakal Calon (Balon) Ketua Umum IPSI KBB kepada ragam daerah, Minggu (18/10/2020).

Ayi juga protes soal dukungan 12 paguron silat yang sudah ditentukan panitia pelaksana muskab. “Kalau gitu enggak usah muscab nyari aja dukungan,” katanya dengan nada sedikit tinggi.

Seharusnya, lanjut Ayi, dua bulan sebelummya, para paguron diundang jelang muskab. “Ini mah enggak ada yang namanya pembentukan panitia muskab,” katanya.

Ayi menyebutkan, indikasi penjegalan calon semakin ketara. Sekretaris Umum (Sekum) IPSI ditunjuk menjadi panitia. “Saya juga heran ketika diminta transfer uang atas nama bendahara yang ditentukan panitia,” katanya.

Tidak sampai di situ, kata Ayi, pihak panitia membuat aturan agar para calon mau membuat sekretariat yang sudah ditentukan panitia apabila terpilih nanti.

“Apa dasarnya sudah ditentukan. Kan itu hak kita yang penting sekretariat bisa berfungsi untuk menjalankan organisasi bukan harus ditentukan,” katanya

Soal itu pula, Ayi mengaku dipaksa untuk tanda tangani persyaratan tersebut. “Ok saya tanda tangan tapi tolong ini bukan hal mudah cari tempat biayanya gimana? dan ini kesannya pemaksaan supaya menjegal calon lawan,” bebernya.

Protes yang dilancarkan Ayi juga mempertanyakan kepemimpinan Ketua Umum IPSI untuk memajukan organisasi. “Selama dua periode delapan tahun memimpin IPSI saya tanyakan mana sekretariatan yang sudah dibangun, mana prestasinya,” ungkapnya.

Ayi juga mengatakan, jika paguron yang mendukung dirinya merupakan paguron besar. “Jadi jangan dibolak-balik kaya gini. Hayu sama-sama membangun kebelakangkan ego kalau memang orang silat jangan main politik kaya gini,” tegasnya.

Pihak panitia juga, kata Ayi, secara sengaja mempersulit pencalonan agar penyerahan syarat pencalonan di waktu yang sangat mepet. “Itu jelas sudah menyalahi demokrasi,” tegasnya.

Ayi akan menyerahkan hal tersebut kepada IPSI Jawa Barat. “Carataker akan ditunjuk nanti oleh IPSI Jabar. Nanti saya akan keluarkan surat penolakan hasil muskab untuk disampaikan kepada KONI KBB dan IPSI Jawa Barat,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I IPSI Jawa Barat, Agus Sihombing mengatakan, kendati muskab sudah memutuskan siapa yang terpilih sebagai Ketua Umum IPSI KBB terpilih, namun penilaian sah atau tidaknya ada di Jawa Barat. “Ya kalau cacat hukum Jawa Barat bisa mengeluarkan ketua caretaker untuk melaksanakan musda dan keputusan itu sementara diambil alih oleh Jawa Barat,” tuturnya.

Pengembailan langkah yang diambil Jawa Barat nanti dengan menunjuk caretaker, sebut Agus, apabila ditemukan pelanggaran hasil muskab. “Akan saya laporkan ke Jawa Barat karena saya hadir langsung dalam muskab dan sudah memperingati kepada panitia, dan pimpinan sidang agar tidak melanggar ADART yang sudah ditetapkan khususnya penerimaan anggota baru dari perguruan maupun IPSI kecamatan,” tuturnya.

Pendiri IPSI KBB yang juga Ketua Paguroan Makar Patali Wargi, H. Ondi Jauhari mengaku kecewa sebagai pendiri dengan kondisi IPSI KBB saat ini.

“Dulu saya mengedepankan silaturahmi kekeluargaan dan keterbukaan. Sekarang ketika akan muskab tanpa ada pemberitahuan sesuai dengan ADART organisasi,” tuturnya.

Dalam ADART IPSI, katanya, 30 hari sebelum muskab ada pemberitahuan dulu ke masing-masing paguron. “Ini 5 hari sudah terbentuk SC dan OC. Saya atas nama paguron- paguron besar sangat kecewa sekali. Padahal kami ini banyak melahirkan atlet-atlet yang menyumbangkan emas baik porda maupun kejurnas,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Muskab IV IPSI KBB diikuti dua calon yakni Asep Hendra dan Ayi Mukti. Namun Ayi dinyatakan gugur oleh panitia lantaran tidak memenuhi syarat dukungan. ***

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top