Bandung Barat

Pegiat Lingkungan ini ‘Geli’ Paslon Pasang Baligonya di Pohon

Ketua KPLHI KBB Yadi M

NGAMPRAH- Memasuki tahun politik 2018 – 2019 kembali marak beberapa banner atau baliho pasang calon yang manggung di pilkada yang memanfaatkan pohon sebagai alat bantu.

Seperti yang nampak di seputar Jalan, Kabupaten Bandung Barat, baliho bakal calon bupati dan wakil bupati menempel di pohon.

Banyaknya baliho bakal calon bupati dan wakil bupati ukuran mini yang ditempel di pohon pelindung di protes sejumlah penggiat Peduli lingkungan Hidup KBB. Sebab, tindakan itu bisa merusak pohon dan pemandangan.

Ketua organisasi Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) KBB Yadi M, mengatakan, apapun alasannya dan siapapun orangnya, tidak boleh memasang apalagi memaku baliho di pohon pelindung.

“Sekali lagi saya tegaskan tidak ada alasan dan tidak boleh ada baliho yang terpaku di pohon. Itu merusak lingkungan dan pohon itu sendiri. Kami harap pengertian dari para calon bupati atau pengusaha, bahkan dinas terkait agar memperhatikan pohon-pohon tersebut,” ungkapnya, Jumat (23/2/2018)

Yadi mendesak pemda segera memberikan aturan jelas terhadap para pemasang baliho tersebut. Sebab, memasang baliho dengan dipaku di pohon akan merusak pohon itu sendiri.

“Itu bisa merusak pertumbuhan pohon itu sendiri, dan terlihat sangat kotor. Kami tegaskan, ayo kita sama-sama lestarikan pohon. Karena menjaga lingkungan tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Yadi menyarankan kepada kandidat untuk menggunakan balok guna pemasangan baliho di pinggir jalan.

“Kenapa memaku pohon, pohon ini berperan penting dalam kehidupan manusia,” tambahnya. (rik)

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top