RAGAM DAERAH– Pemkab Bandung Barat tetapjan status siaga kekeringan mulai September hingga November 2024. Surat penetapan siaga bencana kekeringan ini ditetapkan berdasarkan hasil pemetaan seiring berlangsungnya musim kemarau.
Namun jika kondisi ini semakin parah tidak menutup kemungkinan statusnya berubah dari siaga menjadi darurat.
Sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan hingga kesulitan air bersih ini tersebar di wilayah selatan mulai dari Cihampelas, Cililin, Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta hingga Saguling.
Sementara wilayah tengah meliputi Kecamatan Cipatat, Batujajar, Cikalongwetan, Ngamprah, dan Padalarang.
Selain kesulitan air bersih, dampak musim kemarau juga menyebabkan sejumlah lahan sawah kekeringan sehingga hasil pertanian padi dipanen lebih awal.
Dalam status siaga kekeringan ini, Pemkab Bandung Barat telah menyiapkan petugas pengangkut air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Mereka stand by tiap hari sehingga apabila ada laporan kekeringan langsung dipasok air bersih. Saat ini pemda telah memiliki dua armada pengangkut air dengan kapasitas 5.000 liter.
“Kita sudah tanda tangan status kewaspadaan potensi kekeringannya. Kita juga dapat bantuan mobil tanki air dari BJB. Kalau tahun lalu kita hanya punya satu jadi agak repot. Sekarang mudah-mudahan bisa giliran kalau ada dua,” ungkap Pj. Bupati Bandung Barat.
Selain kekeringan sumber air, Pemkab Bandung Barat juga melakukan pemetaan dampak kemarau terhadap lahan pertanian.***