Peristiwa

Pergerakan Tanah di Rongga, 48 Rumah Nyaris Ambruk

BENCANA: Beginilah kondisi akibat pegerakan tanah di Desa Sukamana, Kecamatan Rongga, KBB imbas gempa bumi di Sukabumi.

RONGGA-Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Nendeut RT 01/ 05 Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipicu dari gempa Sukabumi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Dicky Maulana mengatakan, pergerakan mulai terjadi sejak Sabtu (17/12/201u) hingga 48 rumah warga nyaris ambruk, 77 jiwa terpaksa diungsikan ke tenda darurat mencegah jatuhnya korban jiwa.

“Pergerakan tanah ini terbilang jenis rayapan, amblasnya tidak sekaligus mulai amblas sejak Sabtu (17/12) malam dan terus bergerak hingga kedalaman saat ini mencapai 20 centimeter,” ungkapnya, Selasa (19/12/2017).

Menurutnya, luas tanah yang amblas lebih dari satu hektare. Sebab terdapat 48 rumah permanen dan semi permanen di atasnya menjadi retak atau miring hingga berpotensi ambruk.

“Sebagai langkah awal, untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, sementara ini warga terdampak terdiri dari 41 laki-laki, 41 perempuan, 36 Balita dan 9 lanjut usia mengungsi di tenda darurat,” katanya.

Dalam waktu dekat, lanjut dia, BPBD Bandung Barat akan berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk melakukan kajian. Hasilnya nanti akan menentukan langkah penanganan korban apakah perlu di relokasi atau tidak.

“Konsentrasi saat ini pada penangan warga terdampak, selanjutnya kami akan menunggu tim Geologi dan menentukan penanganan pasca bencana seperti apa, misalnya relokasi,”ujarnya.

Di tempat sama, Ketua RW setempat, Acep (65) mengatakan pergerakan tanah ini baru kali pertama terjadi di Klkampungnya. Memang beberapa minggu terakhir hujan deras mengguyur kawasan itu.

“Beberapa hari terakhir memang hujan terus, tapi retakan mulai terjadi sejak ada gempa lalu dan terus melebar dan semakin dalam. Bahkan ada beberapa rumah warga temboknya retak dan pondasinya miring,”tuturnya.

Saat ini, kata dia, warganya sebagian telah menempati tenda darurat yang telah didirikan BPBD Bandung Barat, jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi kampung. Sejumlah bantuan logistik bagi warga juga sudah datang.

“Sementara ini warga semua menempati tenda darurat, khususnya warga yang rumahnya sudah mengalami keretakan. Bagi yang rumahnya masih bisa ditempati pun kalau hujan harus mengungsi ke tenda,”jelasnya.

Sementara itu, untuk menyediakan kebutuhan pokok warga di pengungsian, Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat telah mendistribusikan sejumlah kebutuhan logistik seperti Selimut, Matras, Tenda Gulung dan Kidwear telah dikirim.

“Tahap awal kita kirim, Matras 17, Selimut 34, Tenda gulung 10 dan Perlengkapan bayi 9,”ujar Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Yuyun Budiarti.

Selain perlengkapan, lanjut Yuyun, D
dapur umum juga telah dibangun untuk melayani kebutuhan pangan warga terdampak di pengungsian. Relawan dan petugas pun sudah bersiaga melayani kebutuhan warga.

“Petugas sudah siap melayani kebutuhan pangan dan membantu warga memindahkan barang dari rumahnya yang terdampak pergerakan tanah,”tandasnya. (wie)

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top