oleh Djamu Kartabudhi
DINAMIKA politik dalm pilkada KBB 2018, diwarnai oleh slogan yang sekaligus memberikan gambaran dua poros, yaitu poros petahana dgn slogan “LANJUTKAN” dan poros non petahana dengan slogan “PERUBAHAN”. Ada satu pihak menyatakan slogan ini sebuah “Idiom”. Saya sempat kaget anggapan seperti itu, karen slogan ini dianggap hanya kata atau ungkapan bermakna Kiasan. Kalau sebuah “kiasan” berarti sebuah ungkapan tidak menggambarkan makna sebenarnya.
Pantas saja dimaknai seperti itu, sehingga bagi pemahaman publik slogan ini hanya sekadar menggambarkan dua pihak, yakni petahana dan non petahana. Adapun pemaknaan secara substansial menjadi bias dan bisa dikatakan tanpa makna. Dengan demikian mendorong publik memaknai secara subyektif. Seperti apakah makna “lanjutkan” ini bersifat status quo dalam mempertahankan kondisi seperti sekarang? dan apakah makna perubahan hanya sekadar mengganti pemimpin ke pihak non petahana?. Seyogyanya dua slogan ini bermakna konsepsional dan bukan sebuah idiom gambaran menunjukan pembeda dalam menawarkan visi mido dilihat dari aspek problem solving (pemecahan masalah) konteks pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di KBB. Punten, wassalam. (*)