Kesehatan

Proses Persalinan di Puskesmas Gununghalu Selalu Dirujuk ke Rumah Sakit?

RAGAM DAERAH–Nurjamilah, 50, Warga Desa Sinajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hanya bisa menghela nafas pajang.

Bagaimana tidak, sebagai orang yang selalu diminta tolong oleh masyarakat, kerap mendapatkan keluhan pelayanan kesehatan.
Salah satu contohnya soal pelayanan persalinan. Kebanyak proses persalinan masyarakat di Gununghalu, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin, Cibabat hingga Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). “Ya tidak bisa ditangani sepunuhnya, baik itu bidan maupun di puskesmas karena keterbatasan peralatan dan harus dirujuk ke rumah sakit,” katanya.

Walau begitu, masyarakat tidak berani komplain ketika mendapat rujukan. Ketika mendapat rujukan pun, tidak sedikit masyarakat harus merogoh koceknya sendiri.

Biaya trasportasi menggunakan ambulan kurang lebih mencapai Rp1 juta. “Kalau pake ambulan mahal lah bisa sampai Rp1 juta. Biaya segitu buat mobil saja,” tuturnya.

Warga yang meminta bantuan persalinan kepada Ibu Jamila harus mengeluarkan biaya pribadi. “Karena membuat Jampersal dan lain-lain susah. BPJS juga jarang yang punya” katanya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Gununghalu, dr Edy Junaedy menuturkan, jika peralatan yang ada di puskesmas sudah sesuai standar. “Peralatan di pukesmas sudah cukup. Tapi kami perlu dokter spesialis untuk persalinan sehingga harus dirujuk,” ungkapnya.

Soal biaya ambulan, Edy membantah tidak ada tarif yang mesti dikeluarkan pasien. “Bahkan kalau ada yang enggak sanggup dan itu darurat sifatnya kita selalu gratiskan,” tutur Edy. ***

To Top