BAKSOS: Ketua PWI KBB Heni Suhaemi (kanan) bersama Direktur RSUD Cikalongwetan KBB, dr Ridwan Abdullah dan tim medis saat meninjau pasien operasi katarak di RSUD Cikalongwetan, Sabtu (13/1/2018).
CIKALONGWETAN- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) peduli kesehatan. Rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN), PWI menggandeng instansi kesehatan mengelar bakti sosial operasi katarak yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (13/1/2018).
Baksos ini diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWII) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, juga didukung PWI KBB, RS Cicendo, Pemda KBB, RSUD Cikalongwetan, Bank BJB, dan Pesatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).
Tentunya masyarakat KBB antusias mengikuti kegiatan bakti sosial operasi katarak, di RSUD Cikalongwetan. Dalam sepekan pendaftaran, tercatat lebih dari 250 orang yang melakukan pendaftaran.
Salah seorang pasien katarak, Sobana (71) warga Kampung Nagrak RT 02/07 Desa Sirnaraka Kecamatan Cipeundeuy KBB mengaku bahagia setelah mata kanannya normal kembali. Sebelumnya, kata dia, pandangannya itu tidak jelas.
“Seperti ada yang terhalang. Kalau jauh ya mata kiri mah enggak bisa melihat,” katanya, sebelum masuk ruang operasi, di RSUD setempat Jalan Cikalong Wetan KBB.
Penderitaannya yang terganggu dalam penglihatan mata sebelah itu cukup lama. Kata buruh tani ini, lebih dari 40 tahun dia hidup bersama katarak. “Alhamdulillah setelah operasi ini semoga semakin jelas melihat. Bisa mengaji disisa umur ini,” ujarnya.
Direktur RSUD Cikalong Wetan dr Ridwan Abdullah Putra didampingi Wadir R Harry Ruseno SE menyebutkan, baksos operasi katarak ini merupakan yang pertama kalinya sejak rumah sakit ini berdiri.
“Kegiatan perdana ini menjadi kesempatan baik bagi kami menyosialisasikan rumah sakit yang baru ini,” katanya disela kegiatan.
Ia mengatakan, antuasisme masyarakat terhadap program tersebut sangat tinggi. Sekitar seminggu pihaknya bersama panitia lain menyampaikan pengumuman.
Hasilnya fantasitis. Ada sekitar 250 orang yang mendaftar, lalu ada 123 orang yang melakukan pemeriksaan dan skiring. Dan yang dinyatakan bisa dioperasi ada 50 orang.
“Ini datang dari berbagai tempat di KBB. Ada yang dari Gununghalu dan kawasan Selatan KBB. Alhamdulillah sukses, semoga acara ini bukan yang terakhir. Penting diadakan lagi,” katanya.
Harry menambahkan, para pasien yang mengalami penyakit mata ini beragam jenisnya. Kata dia, tidak semua pasien yang mengalami gangguan mata itu katarak.
Rata-rata, kata dia, pasien yang datang dalam kegiatan itu kategori katarak ringan dan ada sebagian faktor genetik. Dengan kegiatan ini, masyarakat yang mengalami keluhan mata bisa langsung sekaligus diperiksa.
“Kami rumah sakit baru, memang belum ada dokter spesialis mata, insyaAllah kedepannya ada. Kegiatan ini kesempatan bagus untuk masyarakat KBB,” katanya.
Asda 3 Pemda KBB Pemda Agustina Priyanti didampingi Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Dinas Kesehatan KBB, dr Evie Apriana yang hadir dalam kegiatan tersebut menyebut, jumlah lebih dari 50 orang untuk satu kali kegiatan operasi katarak sangatlah baik. “Bagus ini. Tadi yang masuk ada 150 orang. Setelah pemeriksaan ada lebih dari 50. Di atas 30 persen itu bagus,” katanya.
Ia mengatakan, para pasien yang telah dioperasi ini akan melakukan kontrol lanjutan sebanyak tiga kali. Ia pun berharap, para pasien bisa secepatnya sembuh dan memiliki mata yang lebih sehat. “Semoga kedepannya kita bisa mengadakan kegiatan seperti ini lagi, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWI Jabar, Mirza Zulhadi didampingi Ketua PWI KBB Heni Suhaeni mengapresiasi kerjasama yang baik antar berbagai organisasi ini. Kegiatan sosial semacam ini sangat penting membangun sinergitas pembangunan.
“Ini rangkaian HPN 2018. Sinergitas kegiatan ini sehingga sukses terselenggaranya baksos adalah bukti kebersamaan untuk masyarakat sebagaimana semangat pers,” katanya. (wie)
Copyright secured by Digiprove 
