Pemerintahan

Rangking Pertama Perekaman E-KTP Pemula, Ini Strategi Camat Cipendeuy yang Patut Dicontoh

MENINJAU: Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif saat meninjau perekaman E-KTP Pemula Kecamatan Cipendey. Ft istimewa

RAGAM DAERAH– Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB),  nampaknya mulai menyalip kecamatan lain dalam menuntaskan perekaman E-KTP bagi pemula.

Kecamatan yang dinahkodai Agus Ganjar ini, berhasil melakukan perekaman data e-KTP bagi pemilih pemula per 11 Pebruari 2024 mencapai 89,68 % berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Barat, masuk rangking pertama.

“Sampai sekarang, Alhamdulillah tinggal 250 pemilih pemula lagu dari 800 orang keseluruhannya yang harus direkam atau sudah mencapai 89,68 %,” kata Agus, saat ditemui di Kantor Kecamatan Cipeundeuy, Minggu (11/2/2024).

Sisanya akan dikebut lagi, karena masih ada waktu dua hari terakhir menjelang pelaksanaan pencoblosan Pemilu, yang bakal digelar 14 Pebruari 2024 mendatang.

Operator perekaman data e-KTP di wilayahnya, siap melayani para pemilih pemula dan warga umum lainnya. Perekaman akan berakhir pada tanggal 13 Pebruari 2024.

Kecamatan Cipeundeuy cukup berhasil melakukan perekaman pemilih pemula dengan strategi jemput bola.

Mulai penyebaran informasi, pelaksanaan perekaman, hingga pembagian fisik e-KTP dilakukan melalui kerja bareng semua komponen.

“Kita bersinergi dengan pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan  yang dibentuk di desa, termasuk kader posyandu yang ada di wilayah kami,” ungkap Agus.

Pihaknya membagikan informasi tentang perekaman khusus pemilih pemula, tidak hanya by name by adress saja.

Namun informasi disebarkan ke pemerintah desa, kemudian oleh desa disampaikan ke dusun. Efeknya dusun, memiliki target untuk jemput bola perekaman pemilik pemula tersebut.

Para dusun bekerja sama dengan Ketua RW/ RT dan lembaga kemasyarakatan di wilayah kekuasaannya, sehingga garapan mereka jelas.

Sedangkan fisik e-KTP yang sudah berhasil dicetak, dibagikan langsung dor to dor oleh aparat kecamatan. Hal itu, kata Agus sebagai bentuk pelayanan terhadap warganya.

“Kita tidak menunggu tapi kita menugaskan staf kami untuk  menyerahkan kepada kelompok sasaran yang dibantu juga  oleh perangkat Desa, RT atau RW di wilayahnya,” pungkasnya. ***

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top