Bisnis

Revitalisasi Pasar Tagog Harus Ada Tempat Berjualan Sementara Bukan di Bahu Jalan

PADALARANG- Revitalisasi pasar memang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, terutama dalam hal sarana dan prasarana, sehingga akan membuat para pedagang dan konsumen merasa lebih nyaman dalam beraktivitas di pasar.

Dengan begitu, diharapkan terjadi peningkatan kunjungan konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional, yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan para pedagang. Hal tersebut dikatakan Pemerhati Kebijakan Publik dari Padalarang, A Rochmat Bahtiar, Selasa (4/8/2020).

Namun di sisi lain, kata Rochmat, para pedagang yang tidak memiliki tempat berjualan di masa pembangunan pasar, akan memiliki kerugian berupa kehilangan pendapatan.

“Ini yang kemudian menjadi isu utama dalam sebuah kegiatan revitalisasi pasar pada umumnya, sehingga diperlukan kebijakan pemerintah daerah eksekutif maupun legislatif yang mampu mengakomodir isu ini agar menghasilkan solusi yang tidak terlalu merugikan para pedagang, yang mana pedagang tersebut adalah warga masyarakat yang juga harus diperhatikan kesejahteraannya,” jelasnya.

Menurut Rochmat tawaran solusi adalah mencari lahan kosong yang dianggap ideal untuk kemudian digunakan sebagai tempat berjualan sementara para pedagang pasar padalarang, disepakati bersama dalam bentuk regulasi oleh (eksekutif/birokrat/legislatif dan perwakilan pedagang pasar / Asosiasi Pasar Tagog, melakukan penawaran berupa kerjasama dengan pemilik lahan (sewa/kontrak) atas lahan kosong yang akan digunakan sebagai tempat berjualan sementara; serta embangun infrastruktur pasar sementara di lahan yang telah disewa yang kemudian akan dikelola oleh PD. Pasar (Disperindag).

“Dengan demikian setidaknya setiap pihak dapat menjalankan perannya masing-masing tanpa menitikberatkan beban pada salah satu pihak secara arogan, karena negara ini dibangun atas dasar demokrasi yang mengedepankan musyawarah untuk menghasilkan kemufakatan,” tandasnya.

Seperti diberitakan, para Ketua RW di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berkeluh kesah. Mereka mengadu kepada salah seorang Anggota DPRD KBB Fraksi PDI Perjuangan, Deni Setiawan terkait rencana pembangunan Pasar Tagog Padalarang sementara yang menggunakan bahu jalan.

“Betul. Para RW datang ke saya mereka mengeluhkan soal rencana pembangunan Pasar Tagog Padalarang sementara yang bakal menggunakan bahu jalan,” kata Deni kepada redaksi, Senin (3/8/2020).

Deni memastikan, penggunaan bahu jalan akan menimbulkan kemacetan arus lalu lintas yang cukup parah. “Saat ini saja sudah macet parah. Apalagi dibangun di bahu jalan tambah macet bisa sampai berjam-jam dari keluar tol hingga arah pasar. Yang mesti dipikirkan juga soal pengendalian Covid-19, jangan asal bangun saja,” kata Deni yang merupakan asli Kampung Poswetan Desa Kertamulya ini.

Sementara itu, Pedagang Pasar Tagog Padalarang akan berjualan di kios dan loss yang akan dibangun di bahu jalan sepanjang Jalan Raya Tagog selama proses revitalisasi pasar tersebut berlangsung.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, keputusan tersebut diambil agar revitalisasi pasar itu dapat terealisasikan pada September 2020, sementara pedagang tetap dapat berjualan. “Terkait pembangunan Tempat Pasar Sementara (TPS) ini sudah disepakati oleh paguyuban pasar dan para pedagang,” ungkap Umbara usai meninjau lokasi pasar, Senin (3/8/2020).

Rencananya tempat pasar sementara (TPS) akan dibangun disepanjang Jalan Raya Tagog, diperuntukkan bagi pedagang yang terdampak proses pembangunan.“Barusan Pak Kapolres Cimahi sudah mantau juga, jika sudah tertata rapih akan mengurangi kemacetan,” ucapnya.

Terkait revitalisasi Pasar Tagog Padalarang sendiri, Umbara meyakini akan bisa selesai tepat waktu, hingga kemacetan jalan di lokasi pasar yang selama ini terjadi tidak menjadi berlarut-larut.

“Sepanjang tahun pasar ini selalu macet, mudah-mudahan sudah pembangunan pasar kemacetan berkurang,” harap dia.

Pihaknya pun meminta masyarakat bersabar selama proses pembangunan pasar berlangsung lantaran tidak menutup kemungkinan kemacetan terjadi. ***

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top