
SOSIALISASI:Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu menyoroti tenaga kerja di Cimahi saat berkunjung ke Cimahi, Rabu (17/1/2018).
CIMAHI – Masalah ketenagakerjaan di Kota Cimahi seakan tak kunjung usai. Terutama dalam pemanfaatan tenaga kerja lokal.
Dengan jumlah industri yang mencapai 593, seharusnya jumlah pengangguran di kota yang hanya memiliki luas wilayah 40,2 km2 bisa ditekan.
Berdasarkan data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Cimahi tahun 2017. Jumlah pekerja mencapai 82.296 karyawan. Sementara total pengangguran hingga akhir 2017 mencapai 14 ribu orang.
Adanya permasalahan pada bidang ketenagakerjaan di Kota Cimahi, Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu prihatin dengan hal tersebut.
Menurut dia, tenaga kerja industri di Kota Cimahi terlalu didomniasi pekerja yang datang dari luar daerah. Akibatnya, warga lokal hanya menjadi penonton di rumah sendiri bahkan, cenderung menjadi pengangguran.
“Ini tidak sebanding. Mestinya, banyak perusahaan sedikit penganggur,” katanya, saat berkunjung ke Cimahi, Rabu (17/1/2018).
Menurut dia, dominannya pekerja dari luar Kota Cimahi salah satunya penyebabnya adalah, sikap Pemerintah setempat yang kurang tegas dalam regulasi. Selain itu, pengawasan terhadap industri yang ada di Cimahi kurang maksimal.
“Apabila ketegasan dan regulasi bisa dijalankan dengan baik maka, saya yakin masalah ketenagakerjaan bisa diatasi,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, peran Pengawas Ketenagakerjaan (Wasnaker) yang sekarang berada di bawah Pemerintahan Provinsi Jawa Barat harus dioptimalkan.
“Peran wasnaker ini harus diefektifkan. Agar bisa memonitor kasus-kasus yang terjadi di lapangan, termasuk kaitan tenaga kerja yang dipakai pada masing-masing industri,” tandasnya. (mon)
