NGAMPRAH–Orang tua murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Komplek Perumahan Taman Bunga, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kompak menyampaikan aspirasi ke desa.
Mereka menyampaikan aspirasi percepatan penanggulangan dampak banjir yang rutin melanda di wilayahnya.
Kades Cilame, Aas M Asor membenarkan Komplek Taman Bunga Cilame, kerap dilanda banjir jika hujan deras.
Banjir itu, kata Aas, dampak dari pembangunan Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC), banyaknya pengalihan fungsi lahan dari pertanian menjadi beberapa perumahan, serta buruknya sistem drainase.
“Fasos dan fasum Komplek Taman Bunga kena dampak KCIC ganti ruginya miliaran rupiah tapi gak jelas juntrungannya,” ujar Aas.
Aas mempertanyakan, soal realisi fasos dan fasum itu agar bisa bermanfaat untuk masayarakat di Taman Bunga.
“Kami juga minta pemda melakukan evaluasi analisis dampak lingkungan yang ada di lingkungan Taman Bunga,” tuturnya.
Aas menuntut perbaikan akibat bencana banjir agar segera ada perbaikan, menuntut pihak pihak PT WIKA KCIC sarta pengembang di sekitar yang mengakibatkan banjir untuk di hadirkan. “Tentang perijinan perumahan terutama ijin lingkungan ecoliving serta srimaya kami pertanyakan,” pungkasnya. ***
