CISARUA- Wisatawan yang hendak menuju Lembang dari arah Parongpong dan Cisarua terpaksa harus melintasi jalan gelap lantaran minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah lintasan objek wisata di Kawasan Bandung Utara tersebut.
Pantauan redaksi di lapangan, lintasan yang minim PJU tersebut di sepanjang Jalan Kolonel Masturi tepatnya dekat objek wisata Curug Cimahi tidak jauh dari objek wisata Ciwangun Indah Camp (CIC). Jalanan menurun dan menanjak, jalanan tersebut nampak gelap tanpa ada penerangan jalan.
Di sana memang ada beberapa PJU terpasang dengan jarak berjauhan namun dalam keadaan mati. “Sudah dari dulu mas jalan di sini (Kolonel Masturi, red) gelap, mungkin lampunya pada mati,” kata Yayat Sudrayat warga sekitar Objek Wisata Curug Cimahi, Senin (1/1/2018).
Minimnya penerangan jalan umum juga nampak terlihat menuju objek wisata Cikole Lembang menuju kawasan Wisata Tangkubanparahu.
Kabid Teknik dan Prasarana pada Dishub KBB, A Fauzan mengungkapkan di wilayah KBB sudah terpasang 3.250 titik PJU tersebar di 16 kecamatan. Beberapa di antaranya mengalami kerusakan baik disebabkan faktor cuaca maupun dampak dari menyantol listrik oleh masyarakat.
“Tak sedikit warga yang sengaja menyantol listrik ke PJU. Tindakan itu berpengaruh besar terhadap daya tahan dan kualitas cahaya lampu PJU. Tentunya juga berbahaya bisa menyebabkan korsleting dan lebih buruknya kebakaran,” kata Fauzan.
Dia menambahkan, cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang sangat berpengaruh terhadap keberadaan PJU. Pada musim hujan komponen PJU rawan korsleting baik oleh guyuran air hujan maupun tersambar petir.
Bahkan, ketika terjadi badai siklon dahlia beberapa hari lalu, kata dia, dua tiang PJU roboh akibat tertimpa pohon bambu di Jalan Raya Lembang-Gudangkahuripan, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (30/11). Lokasinya tak jauh dari objek wisata Farmhouse.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Ade Komarudin mengakui kerusakan PJU pada musim hujan terutama dibarengi cuaca ekstrem lebih besar ketimbang musim kemarau. Untuk memeriksa PJU, Dishub KBB menerjunkan tim patroli PJU yang bertugas 24 jam.
“Tim patroli PJU beranggotan empat orang. Mereka menjadi tim reaksi cepat yang dimiliki Dishub KBB. Setiap kali ada laporan dari masyarakat terkait adanya kerusakan pada PJU, baik lampunya yang tidak menyala ataupun roboh langsung datang ke lokasi,” paparnya.
Selain di Lembang, kerusakan PJU yang diakibatkan cuaca juga terjadi di Desa Selacau, Kecamatan Batujajar. Akibat sambaran petir, menyebabkan PJU tidak menyala.
“Kami sudah menerjukan petugas untuk memeriksa PJU tersebut untuk dilakukan perbaikan,” tandasnya.
Menurutnya, peran serta aktif masyarakat dalam melaporkan kerusakan PJU sangat membantu. Mengingat KBB masih kekurangan petugas patroli yang harus berkeliling mengecek ke seluruh wilayah yang terbagi dalam 16 kecamatan.
“Kami berupaya memberdayakan informasi masyarakat. Laporan masyarakat sangat penting untuk mengetahui kondisi setiap PJU. Bila ada kerusakan langsung diperbaki, namun jika komponennya tidak ada yang dipending dahulu,” tandasnya. (wie)
Copyright secured by Digiprove