KBB R.A.D.A.R- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lili Supriatna Hambali meminta Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) KBB pro aktif, dalam menangkal paham radikalisme yang sudah mengerogoti mental pemuda khususnya di KBB.
“Saya mengimbau kepada dinas Infokom, coba jangan hanya berikan slogan-slogan pembangunan saja, tapi slogan-slogan kemasyarakatan juga itu lebih penting untuk digebyarkan dengan pesan-pesan moral, seperti hari besar Islam, hari besar nasional untuk menangkal paham radikalisme,” kata Lili, Rabu (30/8/2017).
Pesan itu, lanjut Lili, bukan hanya tugas dinas sosial saja, tapi infokom harus bisa mendeteksi dan memberikan rambu bahayanya kemajuan tekhnologi, hingga menjadi corong dalam memberikan informasi. “Kan tidak semua kyai yang pada mengetahui adanya bahaya tekhnologi” sebutnya.
Salah satu paham radikalisme masuk salah satunya kemajuan teknologi. Seseorang akan mudah mengakses apa yang dibutuhkan dengan teknologi.
“Kasus bom paku orang KBB pelakunya ternyata belajar dari internet,” sebutnya.
Kendati begitu, menangkal paham radikalisme juga mesti ada campur tangan tokoh masyarakat, muspika dan muspida, serta para pemuka agama.
“Maka dari itu KNPI berkomitmen, akan terus bekerjasma dengan aparatur, baik Polri, TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat, mencoba menghadapi radikalisme dengan mengedepankan memberi pemahaman keagamaan, pemahaman tentang kemanusiaan, pemahaman tentang warna-warninya adanya suku bangsa, bahasa dan agama,” bebernya. (buh)