RAGAM DAERAH– Proses evakuasi siswa SD yang meninggal masuk selokan depan Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), berlangsung dramatis, Rabu 6 Maret 2024.
Apartur desa dibantu warga sekitar, cukup kesulitan saat proses evakuasi, lantaran derasnya air yang mengalir ke selokan dengan lebar kurang lebih 40 cm itu.
Korban ditemukan di bawah gorong-gorong selokan tersebut sudah tidak bernyawa.
Diketahui, korban bernama Misela (7) murid SD Gudangkahuripan warga RW 14 Desa Gudangkahuripan.
Kepala Desa Gudangkahuripan, Agus Karyana membenarkan, musibah yang menimpa warganya tersebut. “Betul itu warga kami Misela anaknya bapak Itang warga RW 14,” kata Agus dibubungi redaksi ragamdaerah.com.
Menurut Agus, warganya tersebut meninggal lantaran terpeleset lantas terbawa arus derasnya air selokan, tepat di depan desanya. “Korban pulang sekolah sekitar pukul 12.10 naik angkot,” kata Agus.
Kebetulan hujan deras yang menyebabkan banjir, sehingga korban yang pulang bersama teman-temanya diduga terpeleset, dan masuk ke dalam selokan. “Air selokan sedang deras-derasnya korban kemungkinan besar terpeleset terbawa arus air,” ungkapnya.
Proses evakuasi cukup menyulitkan warga karena korban terseret masuk dalam gorong-gorong. Terpaksa warga dan perangkat desa melakukan pembendungan selokan, lantaran derasnya air. “Kebutulan ada rapat di desa. Jadi saat kejadian kami bersama perangkat desa dan kepala desa yang lain, turun untuk mengevakuasi, dan korban bisa dievakuasi sekitar pukul 12.45 setelah ditemukan dalam gorong-gorong,” sebutnya.
Saat ditemukan, korban yang banyak kemasukan air, langsung di bawa ke RSUD Lembang, namun nyawanya tidak tertolong. Rencananya, korban akan dimakamkan di TPU Kp. Cihideung Desa Gudangkahuripan. “Kami atas nama pemerintah desa turut berduka cita atas meninggalnya warga kami dan kami akan memberikan santunan kepada keluarga korban,” pungkasnya.
Rencananya, Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif akan melayad hari ini, sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban. **
