Peristiwa

Tiga Tahun, 10 Korban Jiwa Tewas di Pintu Perlintasan KA Sumur Bor

TRAGEDI: Warga membentu proses evakuasi mini bus yang terseret kereta api di pintu perlintasan tanpa palang pintu di Kampung Sumur Bor Cilame, Ngamprah KBB, Kamis 14 Desember 2023. Ft ist

RAGAM DAERAH– Bukan kali pertama pintu perlintasan kereta api di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menelan korban jiwa.

Pintu perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu sudah kerap menimbulkan korban jiwa. Bahkan,  tiga tahun terakhir ini sudah ada 10 korban meninggal dunia di lokasi tersebut.

“Kami berharap pemerintah Bandung Barat ataupun PT Kereta Api agar segera memasang plang pintu perlintasan, guna mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan tersebut,” ujar Kepala Desa Cilame, Aas Ansori Asor dihubungi wartawan.

Perlintasan KA sebidang tersebut, merupakan jalan akses menuju Pemda Bandung Barat. Tak heran, jalan tersebut setiap hari banyak dilalui oleh pengendara motor maupun mobil.

Tak ada palang penghalang. Perlintasan kereta api itu hanya mengandalakan jasa warga sekitar yang saban hari menjaga untuk mengingatkan para pengendara yang hendak melintas. Jasa penjaga pintu yang besar, para pengendara pun kerap memberikan uang seiklasnya sebagai ucapan terima kasih.

Namun nasib nahas menimpa pengemudi grap minibus Daihatsu Sigra D-1859-AJY dihantam Kereta Api Feeder diperlintasan tersebut pukul 11.00, Kamis 14 Desember 2023. Akibat kecelakaan maut tersebut, tiga orang dari enam penumpang mobil meninggal dunia di lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi di lapangan, mini bus tersebut merupakan angkutan grab yang dikemudikan Ponidi,44, warga Jalan Mahar Marta Negara, Gang BPK Kusen Lembur Sawah RT 1/RW 16, Kelurahan Utama Cimahi Selatan, Kota Cimahi yang hendak membawa penumpang dari Cilame menuju Kota Bandung.

Sedangkan seluruh penumpang adalah warga Kampung Simpati RT 03/RW 05 , Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah. Mereka adalah Rena Putri, Neneng Rosmayanti, Heni Rohani, seorang bayi berumur 1-2 tahun, dan Vika. Adapun korban meninggal adalah Ponidi (sopir), Vika, dan seorang bayi.
“Ya betul, 3 orang korban meninggal dunia, 3 korban dievakuasi kerumah sakit, jumlah korban didalam mobil ada 6 orang,” ujar Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan saat dihubungi wartawan.

Saksi mata, Dedi Suhendar alias Kicen (40), tengah mendapat giliran jaga pada siang itu.

Saat berjaga itulah, dia mengetahui mobil mini bus melintas dari arah Ngamprah menuju Cimareme. Ketika mencoba diberhentikan oleh Dedi, sang sopir tidak mengubrisnya malah tancap gas sambil tersenyum kepada Dedi. 

“Posisi Saya di seberang mobil dan sudah kasih tanda berhenti tapi mobil terus maju. Sopirnya juga malah senyum ke saya, terus maju sepertinya enggak ngeuh ada kereta,” kata Dedi.

Tak pelak mobil terseret kereta yang melaju kencang terbawa cukup jauh sambil terus berada di bagian depan kereta. ***

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top