NGAMPRAH-Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP KBB Udis Supriatna di Ngamprah mengaku miris
deklarasi dukungan sayap partai PDIP (Banteng Muda Indonesia – BMI) dan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) kepada Elin Suharliah dan Maman S Sunjaya untuk maju menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat dari PDI Perjuangan. Selain itu, sikap tersebut juga dinilai sebagai tindakan subjektif dan tidak memiliki etika politik.
Udis mengatakan, bahwa pihaknya selaku peletak formasi PDIP pertama di KBB, menyesalkan sikap dukungan sayap partai kepada Elin dan Maman tersebut.
“Dukungan satu paket Elin dan Maman jelas itu tidak etis, mengingat dukungan ini sangat sepihak. Sebagai peletak formasi pertama jelas saya menyayangkan,” kata Udis.
Menurutnya Udis, saat ini para bakal calon bupati dan wakil bupati dari PDIP ini sedang menunggu hasil tahapan konvensi di internal partai.
Dengan demikian, ia meminta kepada sejumlah elemen saya partai PDIP di KBB jangan sampai memperuncing masalah menjelang hasil keputusan DPP.
“Saat ini semua balonbup masih belum ada kepastian, dan semuanya pun masih menunggu hasil rekomendasi dari DPP.
Saya minta kepada semua elemen sayap partai jangan sampai memperuncing suasana,” ungkapnya.
Lebih lanjut Udis juga mengatakan, pasca semua balonbup mengikuti proses penjaringan untuk merebut hasil rekomendasi dari DPP, bahwa banyak terjadi aksi saling klaim mengklaim diantara para balonbup tersebut.
Oleh karena itu, ia juga meminta para balonbup tersebut bisa menahan diri untuk tidak saling klaim mengklaim sampai menunggu hasil keputusan rekomendasi dari DPP PDIP.
“Saya melihat situasi sekarang, maka para bakal calon meminta untuk menahan diri dan jangan sampai saling klaim mengklaim. Karena semua balonbup pun sedang menunggu hasil rekomendasi,” kata Udis.
Sementara itu, Wakil bupati Bandung Barat yang juga balonbup dari PDIP Yayat T Soemitra tidak memungkiri bahwa terjadinya konflik di sayap partai bisa menunjukan eksitensi partai kedepan.
“Asalkan itu positif dan tidak melampaui batas, saya rasa itu justru bisa membesarkan partai. Termasuk seperti sekarang mungkin kan ada orang yang baru tahu ada BMI, Repdem,” kata Yayat.
Yayat menambahkan, menjelang Pilkada KBB 2018 ini bahwa PDIP kini sudah mulai merapatkan barisan salah satunya dengan rutin menggelar rapat di internal.
“DPC akan mealakun rapat rutin, seperti pleno DPC. Dengan rapat internal ini juga kiami harapkan beberapa masalah itu bisa terselasaikan,” kata Yayat.
Sebelumnya sikap terang-terangan terkait dukungan pencalonan Bupati/ Wakil Bupati Bandung Barat dari PDIP kepada pasangan Elin dan Maman disampaikan sejumlah pengurus BMI KBB dan Repdem.
Ketua BMI Fajar Taufik mengungkapkan, kendati BMI menyadari dalam pencalonan tersebut tidak mempunyai kewenangan menentukan siapa balbup yang bakal mendapat rekomendasi dari DPP PDIP. Namun BMI pantang menyerah karena dikatakannya jika organisasi ini dibina untuk bekerja membesarkan partai.
Bahkan menurutnya, pihaknya pun terus mengawal Elin dan Maman sampai keluar rekomendasi dari DPP PDIP.
“Selama ini kami kawal terus keduanya sampai tingkat pusat,” katanya. (wie)