
Ketua Komisi IV DPRD KBB Ida Widianingsih bersama warga Jambudipa saat mendatangi kantor PDAM Tirtarahadja di Cimahi untuk mengadu soal air yang tidak ngocor.
PADALARANG- Ketua DPRD KBB, Aa Umbara Sutisna meradang permasalahan aset PDAM Tirtarahardja yang tak kunjung selesai. Politisi PDIP ini meminta Pemda Bandung Barat tegas, untuk menutupsumber mata air PDAM Tirtaradja di Cijangel Cisarua.
“Kita punya kuci, jika sumber mata air kan ada di Bandung Barat, jika perlu sepakat semua komisi di DPRD KBB, untuk menututup saja sumber mata airnya,” tegas Umbara disela Rapat Paripurna DPRD KBB di Grend Hotel Lembang, Senin (25/9/2017).
Umbara memastikan PDM Tirtaradja tidak menyumbang PAD untuk KBB. “Jadi buat apa, warga Bandubng Barat juga masih kekurangan air kok,” sebutnya.
Kepala Bagian Aset Pemda KBB, Asep Sudiro mengatakan, penyelesaian aset PDAM Tirtaradja belum ada titik temu.
“Kami sudah beberapa kali rapat di Provinsi Jawa Barat, tapi belum tuntas,” katanya.
Ketua RW 02 Desa Jambudipa, Jajang Ruswan mengatakan, dalam seminggu air mengocor cuman satu kali dari PDAM Tirta Rahardja. Waktunya pun di batas dari pukul 23.00 hingga dini hari pukul 04.00. “Kalo ketiduran enggak kebagian air, bahkan anak saya kalo mau sekolah tidak mandi cukup cuci muka pake air galon,” katanya.
Setidaknya ada 300 warga di RW 02 Desa Jambudipa. Selama kekurangan air tersebut, warga harus minta air ke RW 17 yang mempunyai sumber mata air sendiri.
“Tiap tahun kondisinya seperti ini. Padahal di RW 03 yang lokasinya di atas air PDAM ngocor terus kan ini aneh,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua RT 02 Asep Suwanda mengatakan, keran bersama dari PDAM untuk warga kurang mampu debit airnya sudah mulai berkurang. “Keran umum dari PDAM, warga terkadang tidak kebagian karena airnya kurang, kami bingung kalo begini, karena di wilayah kami tidak ada sumber mata air lagi,” katanya.
Asep hanya meminta pembagian air yang adil dari pihak PDAM. “Kami tidak minta 24 jam air ngocor, ya minimal sehari 3 jam air tetap ngocor,” sebutnya.(wie)
