RAGAM DAERAH– Siapa sangka Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi salah satu daerah penghasil tembakau terbesar di Jawa Barat. Bahkan, tembakau jenis mole olahan para petani di KBB ini siap Go Internasional.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB, Heru Budi Purnomo mengatakan, pihaknya tengah menggenjot sektor pertanian menjadi salah satu unggulan potensi alam yang dimiliki KBB. Tentunya hal tersebut sesuai dengan arahan Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan yang menjadi pertanian menjadi prodak unggulan yang ada di KBB.
“Para petani tembakau yang kurang lebih ada 35 kelompok kita dorong bisa maju dan turut memajukan sektor pertanian khususnya tembakau,” kata Heru belum lama ini kepada wartawan.
Para petani KBB dibekali ilmu soal pengolahan tembakau secara modern. Seperti diketahui, pera petani tembakau di KBB masih mengolah tembakau dengan peralatan sederhana yakni dengan cara merajang lalu dikering di atas terik matahari. Namun hal itu hasilnya kurang maksimal lantaran terbentur faktor cuaca yang tidak menentu saat ini.
“Makanya kita mengikut sertakan para petani untuk belajar mengolah tembakau secara modern di Kabupaten Temanggung dan mudah-mudahan kita bisa bersenergi dengan Kabupaten Temanggung atau daerah lainnya yang mempunyai pangsa pasar lebih luas,” katanya.
Seluas kurang lebih 150 hektare lahan tembakau di KBB, Pemkab Bandung Barat terus mengembakan dengan memaksimalkan produksi tembakau agar bisa dipasarkan hingga pasar nasional bahkan go internasional.
Namun, Heru mengakui, di samping tengah mengembangkan produksi tembakau namun harus terbentur soal legalitas. Kendati begitu, pihaknya terus berupa agar para petani tembakau di KBB bisa mengantongi legalitas. “Soal legalitas menjadi program Pak Plt Bupati juga. Namun pesan terpenting beliau petani kita harus bersatu,” tuturnya.
Sebelum legalitas terpenuhi para petani, sebut Heru, terlebih dahulu dengan membentuk korporasi tembakau. “Korporasi itu sedang kita bentuk atas persetujuan Pak Plt Bupati Bandung Barat dengan membuat gudang atau unit pengolahan yang hasilnya nanti menjadi unsur penunjang dalam rangka korporasi,” kata Heru.
Tentunya setelah korporasi terbentuk, legalitas tembakau KBB akan diurus melalui Kementrian Perdagangan dengan koordinasi bersama dinas perdagangan di Provinsi Jawa Barat. “Saya optimis dalam waktu yang tidak lama lagi pengurusan korporasi dan legalitas bisa cepat selesai,” pungkasnya. (advetorial)
