Kesehatan

Waduh..!!! Pasien Positif Corona Asal Ngamprah tak Dirawat RS Rujukan

PADALARANG– Pasien positif corona asal KBB ternyata tidak dirawat di rumah sakit rujukan. Hal tersebut terungkap di Banmus DPRD KBB. “Saya sangat menyayangkan kepala dinas kesehatan yang mengatakan orang positif corona cukup mengisolasi di rumah,” ujar Ketua Fraksi Gerindra, Sundaya (31/3/2020).

Pihaknya khawatir, pasien positif corona dibiarkan akan membahayakan lingkungan sekitarnya. “Kepala dinas dan ketua gugus (penanganan covid-19) seharusnya respek dan respon cepat ditangani. Kalau pun diisolasi jangan di rumah tapi di rawat di rumah sakit,” sebut Sundaya dengan nada kesal.

Sundaya meminta jangan sampai terjadi , kasus pasien positif corona yang diisolasi di rumah. “Ini dinkes malah membuat pernyataan yang salah sementara warga di sekitar pasien mulai resah,” tuturnya.

Pasien positif corona tersebut dideteksi di sekitar Kecamatan Ngamprah. Hingga kini pasien tersebut hanya disarankan untuk mengisolasi diri di rumahnya beserta keluarganya.

“Informasi yang kami terima berjumlah tiga orang masih dalam satu keluarga melakukan isolasi diri di rumah,” sebutnya.

Menurut Sundaya, anggaran Rp 18 miliar untuk penangan covid-19 seharusnya dipergunakan secara maksimal. “Ia harusnya anggaran itu kan untuk penanganan pasien covid juga kami menyayangkan itu,” ungkapnya.

Jika tidak ditangani secara medis, kata Sundaya, akan timbul masalah psikologi pasien yang melakukan isolasi secara mandiri. “Sedangkan kebutuhan hidupnya belum ada jaminan dari pemerintah daerah, ini tugas dari bupati sebagai ketua gugus dalam penanganannya warga yang terdampak,” tuturnya.

Nada yang sama dilontarkan, Anggota Komisi IV DPRD KBB, Amung Makmur. Politisi Gerindra ini mengatakan, dua pasien positif corona tersebut asal Kecamatan Ngamprah, namun tidak dilakukan perawaran di rumah sakit rujukan covid-19. “Dua positif itu hasil rapid test walaupun kata dinas belum dilakukan tes swab indikasinya baru 70 persen tapi walaupun belum 100 persen dan dinyatakan positif oleh rapid test cepat ditangani jangan di suruh isolasi di rumah,” katanya.

Masalah tersebut, tentunya, berdampak samgat riskan menularkan kepada warga di sekitar rumahnya. “Kami meminta kepada dinkes secepatnya ditangani secara medis,” tandasnya. (wie)

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top