Cimahi

Wow..Senam Pencak Silat Libatkan 10 Ribu Orang

CIMAHI- Sekitar 10 ribu orang akan terlibat langsung dalam senam pencak silat sebagai upaya melestarikan kearifan lokal tanah sunda. Patut diakui, beberapa waktu kebelakang, budaya sunda, termasuk pencak silat semakin memudar ditelan zaman.

Digelar oleh Yayasan Pendidikan Asih Putera dan Yayasan Jantung Sehat Indonesia, suguhan pencak silat yang akan digelar pada Minggu (17/12/2017) nanti, juga dibalut dengan unsur senam.

Paduan senam dan pencak silat merupakan hal yang masih sangat langka. Padahal, manfaat yang bisa dirasakan saat melakukan senam dengan gerakan pencak silat sangatlah luar biasa.

Menurut Ketua Yayasan Asih Putera, Adang Kosasih Ahmad, tujuan dilaksanakannya kegiatan senam pencak silat tersebut yakni menumbuhkan pola hidup sehat sekaligus melestarikan pencak silat oleh berbagai kalangan, terutama siswa siswi dari yayasan yang dibinanya.

“Perlu diakui kalau anak muda zaman sekarang ini tabu dengan budaya lokal, termasuk pencak silat. Makanya, kita balut dengan senam, semua bisa sehat, dan juga bisa mencintai pencak silat,” ujarnya saat ditemui di MTs Asih Putera, Jalan Cihanjuang, Jumat (15/12/2017).

Hal unik lainnya yakni pemilihan lagu daerah Jawa Barat, berjudul Sabilulungan. Dijelaskan oleh Adang, pemilihan tersebut didasarkan pada makna filosofis lagu dengan nada mengayun tersebut.

“Sabilulungan itu sendiri kan artinya saling tolong menolong, seiya sekata. Dengan lagu itu, harapannya kita semua bisa saling menolong dalam kebaikan, bergotong royong dalam kehidupan,” jelasnya.

Untuk persiapan, pihaknya telah melakukan persiapan selama beberapa bulan dengan latihan rutin yang diikuti oleh hampir semua peserta didik Yayasan Asih Putera.

Dikatakan oleh Ruslan, pelatih senam silat, penggabungan unsur silat dalam senam merupakan hal yang patut diapresiasi. Apalagi, pelaku senam tersebut bukan hanya orang tua, tapi juga anak muda.

Ada tiga gerakan dasar dalam senam pencak silat yang akan diperagakan hari Minggu nanti, yakni tangkis, pukul, dan tendang.

“Inti gerakannya hanya tiga, yaitu tangkis, pukul, dan tendang. Tapi dikembangkan lagi, dan akhirnya jadi gerakan silat yang dinamis dan variatif,” katanya.

Ia berharap, semua lini masyarakat dan pendidikan, khususnya di Kota Cimahi, bisa turut melestarikan budaya silat khas tanah pasundan yang saat ini mulai ditinggalkan.

“Jangan sampai silat yang merupakan akar budaya sunda, akhirnya punah karena tidak ada yang mau melestarikannya,” tegas Ruslan.(mon)

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top