NGAMPRAH– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna molantarkan imbauan agar masyarakat tidak merayakan moment pergantian tahun baru 2019 berlebihan. “Itu hanya imbauan. Lambat laun juga bisa. Kalau setiap tahun di ingetin acaranya yang postif-postif. Jadi bukan melarang,” kata Umbara.
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) KBB, Asep Hidayatulah mengatakan, jika itu hanya berupa imbauan saja. “Ya artinya bisa dilaksanakan bisa juga tidak tapi lebih baik dilaksanakan untuk kebaikan bersama,” kata Asep ditemui di ruangan kerjanya, Senin (23/12/2019).
Tentunya, lanjut Asep, imbauan ini tidak ada hiburan dan hura-hura saat perayaan tahun baru nanti. “Ya bersifat imbuan aja. Masa ada masyarakat nyenet (nyalakan) kembang api ditangkap, enggak seperti itu,” tuturnya.
Imbauan tidak merayakan tahun baru berlebihan di KBB, Asep mengatakan, baru dilaksanakan tahun ini untuk menerjemahkan visi misi Akur religius
“Insya Allah tahun baru ini pak bupati akan menggeler istiqosah dan tablig akbar yang akan digelar di Alun-alun Cililin,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengeluarkan surat imbauan yang berisi moment pergantian tahun 2019 tidak dirayakan secara hura-hura oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Surat Edaran Bupati Bernomor 460/3271-Bagiankesra, meminta kepada seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkab Bandung Barat, dari mulai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Camat, Kepala Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, anak muda remaja serta lingkungan keluarga dan masyarakat, agar tidak menyalakan kembang api, petasan dan meniup terompet. Selain itu, tidak ada hiburan dan hura-hura.
Bupati lebih menyarankan kegiatan proaktif membrantas kemaksiatan, khususnya bagi yang beragama Islam untuk melaksanakan salat berjamaah zikir, istiqosah dan bermuhasabah diri. (wie)
editor M Bowie
