Pendidikan

Dede Yusuf Sebut DAK dan DAU Pendidikan Habis untuk Belanja Pegawai

RAGAM DAERAH– Anggota Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menyesalkan kurangnya campur tangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pengembangan program sekolah unggulan. “Kewenangan SMK kan ada di provinsi. Saya belum melihat provinsi menangkap dukungan itu. Ya kalau hanya mengandalkan dari pusat perkembangannya akan lambat karena pusat harus mengcover ribuan sekolah di Indonesia,” tutur Dede Yusuf kepada wartawan usai mengunjungi  SMK Bandung Barat yang berstatus sekolah unggulan program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rabu 2I Desember 2022.

Bentuk keberpihakan provinsi seperti apa? Dede Yusuf menyebutkan, minimal ada suport dulu dari pihak Provinsi Jawa Barat. “Tadi saya tanya ada bantuan enggak dari provinsi ternyata tidak ada,” kata politisi Partai Demokrat ini.

Sedangkan keberpihakan pemerintahan pusat terhadap dunia pendidikan, kata Dede Yusuf, bantuan  kepada SMK berupa pendanaan ataupun bantuan sarana pra sarana juga pelatihan. “Kalau dari provinsi kami harapkan ada bantuan fisik. Saya akan mendorong untuk beasiawanya,” katanya.

Dede Yusuf menyebutkan, hampir 70% anggaran pendidikan yang ada di provinsi merupakan bantuan dari pemerintah pusat, baik itu dana alokasi khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU) pendidikan. “Memang daerah diberi kewenangan untuk mengelola DAU dan dan DAK. Tapi setidaknya ada sinergisitas dengan program pusat,” ungkapnya.

Persoalan itu, Dede Yusuf memandang, sinergisitas antara pemerintah pusat dan daerah terputus. “Artinya DAK dan DAU itu habis untuk belanja pegawai atau tunjangan. Sederhananya ada tidak perubahan SMA dan SMK. Jadi saya lihatnya ada hal terputus antara kebijakan pusat dan daerah,” ungkapnya.

Pihaknya akan membuat nomenklatur DAK dan DAU seperti dipergunakan untuk rehabilitasi sekolah, peralatan sekolah dan penunjang pendidikan lainnya. “Daerah nanti tinggal CPCL (calon penerima dan lokasi) saja. Jadi jelas nomenklaturnya. Untuk tunjang berapa pembangunan berapa?  Kalau tidak program-program akan terputus,” ungkapnya.

Sementara itu, kunjungan ke SMK Bandung Barat Dede Yusuf ingin melihat langsung dari dekat, program yang sudah dijalankan SMK Bandung Barat sebagai sekolah unggulan. “Kami ingin SMK itu para siswanya mempunyai keahlian, dan SMK Bandung Barat ternyata mempunyai kelebihan salah satunya mampu memberangkatkan para siswanya magang kerja ke Jepang. Makanya kami berikan bantuan sarana pra sarananya,” kata Dede Yusuf.

Status SMK keunggulan akan terus dievaluasi setiap tahunnya. Dede Yusuf mengatakan, jika mampu mengembangkan, akan difasilitasi kerjasama dengan dunia usaha dan industri. “Termasuk pengajarnya langsung dari praktisi dunia usaha dan industri,” pungkasnya. ***

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top