Cimahi

Pantau Harga Beras, Kinerja TPID Cimahi Dipertanyakan

CIMAHI – Keberadaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di tiap daerah, sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan secara intensif.

Akan tetapi, peran TPID di Kota Cimahi saat ini sepertinya tidak terlihat. Hal itu terbukti dengan peningkatan harga beras yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Saat ini, harga beras medium di Kota Cimahi mencapai Rp11.000 per kilogram. Padahal, Pemerintah Pusat telah menentukan harga beras medium Rp9.450/kilogram.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Cimahi, Benny Bachtiar mengakui, peran TPID di Kota Cimahi belum berjalan efektif dalam upaya menekan harga kebutuhan pokok. Terlebih, tim tersebut baru dibentuk dua tahun lalu (2015).

“Tim ini baru merintis hasil belajar ke beberapa daerah,” ujarnya, Jumat (19/1/2018).

Ia menilai, peran TPID dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok di Cimahi tidak akan terlalu besar. Sebab, kewenangan dalam menentukan harga ada pada Pemerintah Pusat.

“Cimahi sendiri bukan daerah produsen. Selama ini, masih mengandalkan pasokan pangan dari daerah lain. Tentunya, akan kesulitan ketika menjaga kestabilan harga,” katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, upaya dalam menjaga kestabilan harga di Cimahi sudah dilakukan. Sejauh ini TPID Cimahi telah melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya, menggelar Operasi Pasar (OP) apabila terjadi kenaikan harga yang signifikan.

“Mudah-mudahan tahun depan sudah ada hasilnya,” pungkasnya. (mon)

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top